TAK terasa kita telah memasuki bulan Sya’ban dan sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur.

Bagi umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu di dunia, bulan penuh rahmat dan ampunan. Bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai sumber petunjuk kaum muslimin, pembeda antara haq dan bathil serta penjelasan mengenai petunjuk itu sendiri. Ramadhan satu-satunya nama bulan yang diabadikan Allah dalam Al-Qur’an, di dalamnya terdapat malam yang digambarkan lebih baik dari seribu bulan (lailatul qodar). Syahrul adzim mubarak, bulan yang agung dan berlimpah keberkahan, itulah Ramadhan.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.

Namun, kegembiraan kita menyambut Ramadhan sepertinya akan membuat muslimin seluruh dunia bakalan bersedih dengan kedatangan tamu yang tidak diundang yang bisa membuat ibadah di bulan Ramadhan ini terganggu dan tidak hanya bulan ramadhan saja yang bakalan terganggu, bahkan beberapa bulan selanjutnya kita akan masih terganggu dengan pendemi ini.

Ya, virus Corona lah yang akan menggangu ibadah bulan ramadhan kita tahun ini, yang mana virus ini telah menjangkiti seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Virus yang berawal dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei Cina. Pada 11 Maret 2020, WHO (World Health Organization) mengumumkan sebagai pandemi global. Pemerintah Indonesia juga  meresponnya dengan menyatakan bahwa Indonesia status Bencana Nasional dan kemudian mengeluarkan aturan sosial distancing guna mencegah penularan Virus Covid-19. Dangan diterapkan status Bencana Nasional pemerintah meliburkan sekolah-sekolah dan kampus dengan menggantikan dengan proses belajar sistem daring, dan sejumlah perusahaan dan instansi menugaskan seluruh karyawan untuk bekerja dari rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Berdasarkan data WHO (World Health Organization) hingga Senin, 20 April 2020 ada jumlah kasus sebanyak 2.394.291 dengan orang yang terinfeksi (2,39 juta). Dari jumlah tersebut, 164.938 orang dilaporkan meninggal dunia, dan 611.880 pasien telah dinyatakan sembuh. ‘’Sedangkan di Indonesia sampai 20 April 2020, tercatat 6.760 kasus sebanyak 590 dinyatakan meninggal dunia dan 747 dinyatakan sembuh,” kata juru bicara pemerintah khusus penanganan covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta .

Hal inilah yang menjadi kabar buruk buat umat Islam di Indonesia maupun di seluruh dunia untuk menjalani ibadah yang khusyuk dan ketenangan di bulan Ramadhaan.

Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, kita harus menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah ini dengat semangat dan berbahagia karena bulan ramadhan inilah bulan yang mana di dalamnya terdapat banyak pahala, yang mana para kaum muslimin berlomba-lomba mencari dan mendapatkan sebanyak-banyaknya pahala.

Oleh karena itu dalam menyambut bulan ramadhan 1441 Hijriah kita dapat menyambutnya dengan dengat semangat. Berikut ini disajikan beberapa ulasannya:

1. Berdoa kepada Allah SWT

Berdoa merupakan suatu hal yang harus di lakukan oleh seruh manusia untuk meminta pertolongan pada Allah SWT. Maksud disini yaitu kita memohon pada Allah agar kita dapat di berikan umur panjang dan rezeki yang melimpah. Dan yang paling penting doa yang kita minta pada Allah adalah doa agar semoga pandemi Covid-19 di indonesia bisa hilang dengan cepat agar kita bisa menjalankan ibadah ramadahan dengan baik.

2. Menuntaskan puasa tahun lalu

Sudah seharusnya kita mengqadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya. Namun kalau seseorang mempunyai kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendaklah ia menuntaskan hutang puasa tahun lalu pada bulan Sya’ban.

3. Mempersiapkan fisik

Fisik yang kuat dan sehat dibutuhkan untuk menghindari infeksi Virus Corona. Selain itu, dibutuhkan juga agar kuat untuk menahan diri dari makan dan minum, serta hawa nafsu selama satu hari penuh. Supaya puasa Ramadhan terus lancar di tengah pandemi Covid-19, lakukanlah olahraga rutin secara teratur dan makan makanan bernilai gizi tinggi.

4. Membersihkan Rumah

Ada kemungkinan selama Ramadhan di tahun 2020 ini, seluruh kegiatan ibadah akan dilakukan di dalam rumah untuk menekan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Oleh karena itu, mulailah membersihkan rumah supaya bersih dan terasa nyaman saat digunakan untuk beribadah. Gunakan cairan antimikroba untuk memastikan bersih dari bakteri dan virus pembawa penyakit

5. Persiapan jiwa dan spiritual.

Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam

6. Meminta Maaf

Persiapan menyambut Ramadhan yang bisa dilakukan dari sekarang adalah mulai meminta maaf kepada orang-orang terdekat, terutama orang tua dan keluarga. Selain itu, meminta maaf kepada saudara, teman, dan kerabat yang mungkin saja pernah sakit hati atau tersinggung akibat ucapan dan perilaku.

Tetapi cara kita meminta maaf agak berbeda dari ramdhan sebelumnya dengan cara meminta maafnya menggunakan video call atau menja jarak dalam meminta maaf agar kita bisa mencegah terpapar atau penularan Covid-19.

7. Melatih Rasa Sabar, Tenang dan Ikhlas

Tahun ini umat muslim akan melaksanakan ibadah puasa dalam keadaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tentu kita perlu melakukan banyak penyesuaian diri. Perasaan bosan karena harus berdiam diri di rumah, ditambah wabah yang tampaknya masih belum mereda, sementara kita juga akan menyambut bulan suci Ramadhan.

Panduan Menjalankan Ibadah Ramadhan yang di anjurkan pemerintah

Kemenag (Kementrian Agama) Fachrul Razi memberikan surat edaran dalam menjalankan ibadah pada bulan ramadhan tahun ini, di antaranya yaitu:

1. Sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti, tidak perlu sahur on the road atau buka bersama. Buka puasa bersama di lembaga pemerintahan, swasta, maupun musala ditiadakan.

2. Shalat tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah. Tarawih keliling (tarling) juga tidak diperkenankan.

3. Peringatan turunnya Al Quran atau Nuzulul Quran dengan mengundang penceramah dan massa yang besar ditiadakan.

4. Membaca Al Quran dilakukan dari rumah, sesuai perintah Rasul untuk menyinari rumah.

5. Tidak berdiam diri di masjid/musala selama 10 hari terakhir atau I'tikaf.

6. Pelaksanaan shalat Idul Fitri menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia.

7. Tidak dibenarkan melakukan takbiran keliling, takbir dilakukan di masjid/musala saja.

8. Pesantren kilat boleh dilakukan selama melalui perangkat elektronik.

9. Silaturahim yang biasa dilakukan saat Idul Fitri dilakukan via media sosial atau telepon video saja.

10. Untuk pengumpulan dan penyaluran zakat, diimbau untuk semaksimal mungkin meminimalisir terjadinya kontak fisik dan pengumpulan massa. Proses pengumpulan zakat bisa dilakukan dengan sistem jemput atau transfer perbankan.

Dengan adanya wabah covid-19 ini marilah seluruh kaum muslimin senatiasa memperkuat memperkuat iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Jadikanlah bulan Ramadhan kali ini sebagai momentum buat mencari banyak pahala. Dan barangkali dengan adanya wabah ini Allah mengisyaratkan kita kaum muslimin untuk lebih memperbanyak waktu dalam meningkatkan diri dan memperbanyak ibadah kepada-Nya. Dan mari kita berdoa semoga Covid-19 ini segera berlalu, agar kita bisa menjalani Ramadahan dengan tenang dan Khusyu. ***