JAKARTA - Kesuksesan Tim Pencak Silat Indonesia merebut 14 medali emas pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018 menjadi pemicu Kemenpora untuk memperjuangkan cabang olahraga beladiri warisan seluruh bangsa Indonesia masuk dalam kancah Olimpiade Tokyo 2018. 

"Kemenpora sedang berjuang agar pencak silat bisa dipertandingkan di Olimpiade. Kini, sudah 49 negara yang sudah mendukung pencak silat di bertandingkan di Olimpiade. Mari kita kawal bersama," kata Menpora Imam Nahrawi pada acara pembukaan Kirab 1000 Pendekar dan Festival Seni Pencak Silat Tjimande di GOR Otista, Jakata Timur, Sabtu, 3 November 2018. 
 
Menurut Imam, pencak silat akan diupayakan masuk di Olimpiade 2020 di Tokyo sebagai cabang olahraga eksebisi, dan diupayakan menjadi resmi dipertandingkan di Olimpiade 2024. 
 
"Presiden Jokowi tak henti-hentinya minta kepada saya dan IPSI bahwa momentum Asian Games harus betul-betul dijadikan sebagai semangat baru agar pencak silat nanti masuk di Olimpiade. Kalau masuk Olimpiade akan memberikan tambahan medali emas untuk Indonesia," ujarnya seperti dikutip pada laman kemenpora.go.id.
 
"Hal ini penting, demi melestarikan budaya nusantara sekaligus demi masa depan Indonesia sekaligus munculnya atlet-atlet pencak silat berprestasi di kancah internasional," tambahnya. 
 
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Fadillah, atas perhatian terhadap Kirab 1000 Pendekar dan Festival Seni Pencak Silat Tjimande. "Saya berharap pesilat dari PS TTKKDH ke depan akan  terlibat di ajang multi event khususnya SEA Games, Asian Games dan Olimpiade," ujarnya. ***