JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali membuka kegiatan Sarasehan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bertajuk ‘Damailah Sepakbola Indonesia’ secara virtual, dari kantor Kemenpora, Selasa (18/10/2022) pagi. Acara ini sendiri dilaksanakan secara offline di Auditorium Rektorat Unesa Lantai 11, Surabaya.

“Dengan senantiasa mengharapkan ridho dan rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim Sarasehan ini dengan resmi saya nyatakan dibuka,” ujar Menpora Amali membuka secara resmi acara ini.

Menpora Amali pun mengucapkan terimakasih kepada Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes yang telah menginisiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Terlebih kegiatan ini yang pertama dilakukan setelah terjadinya tragedi di stadion Kanjuruhan.

“Saya terima kasih kepada Cak Hasan dan keluarga besar Unesa, fakultas keolahragaan yang telah menginissiasi sarasehan ini. Saya kira ini yang pertama, menurut saya paling tidak, yang dilakukan oleh perguruan tinggi setelah ada tragedi Kanjuruan. Makanya saya apresiasi Unesa dan terima kasih,” ujarnya.

Menpora Amali sepakat dengan pernyataan rektor Unesa sebelumnya, bahwa kegiatan ini penting dilakukan sebab setelah tragedi Kanjuruhan telah memunculkan berbagai informasi yang saling pro dan kontra. Dan belum ada yang memotret secara komprehensif terutama dari tinjauan sosiologis.

“Karena ini forum akademik Sarasehan di kampus, maka saya kira kita harus menampilkan hal-hal yang berbeda. Walaupun tujuannya sama adalah perbaikan sepak bola nasional. Jadi memang tidak salah, tagline Unesa satu langkah di depan. Jadi saya kira itu benar, maka ketika tidak ada yang membicarakan tentang hal-hal yang fundamental dan mendasar dalam sepak bola kita dari tinjauan sosiologis, kultural, maka Unesa tampil untuk itu,” jelasnya.

Dikatakan Menpora Amali, bahwa berdasarkan data sekitar 70 sampai 75 persen rakyat Indonesia sangat menyukai sepakbola, bukan hanya laki-laki namun juga perempuan. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo sangat menaruh perhatian terhadap sepakbola salah satunya dengan lahirnya Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

Bahkan, lanjut Menpora Amali, saat dirinya diperkenalkan sebagai Menpora, Presiden Jokowi memberi pesan khusus agar memperhatikan sepakbola.

“Kalau masih ingat pada saat saya diperkenalkan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, pak presiden begitu menyebut nama saya, kemudian memperkenalkan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ada kalimat dari pak presiden, “Jangan lupa sepak bolanya Pak”, kata Menpora Amali.

Disisi lain, jumlah suporter sepakbola di Indonesia jumlah hampir sama dengan jumlah supporter yang di 10 negara Eropa. “Jadi jika digabungkan itu kira-kira sejumlah kita,” tukasnya.

Sehingga, pemerintah bersama DPR telah mengatur keberadaan suporter Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan terutama pada pasal 54 dan 55. Untuk menerjemahkan dan implementasi pasal ini, Kemenpora akan melakukan sosialisasi dan mendengarkan aspirasi dari kelompok-kelompok suporter.

Menpora Amali pun berharap kegiatan Sarasehan ini menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan sepakbola Indonesia terutama bagi pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan.

“Mudah-mudahan ada rekomendasi-rekomendasi yang baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah dari hasil rekomendasi ini,” harapnya.

Hadir sebagai narasumber dalam acara ini antara lain, Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. (Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia) - Ahmad Riyadh UB, Ph.D. (Ketua PSSI Jawa Timur, Exco PSSI Pusat) - Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. (Rektor Unesa) - Dr. Imam B Prasodjo, M.A. (Sosiolog Universitas Indonesia) - Prof. Dr. H. Muchlas, M.Pd. (Tokoh Pendidikan Karakter Unesa) - Ignatius Indro (Koordinator Suporter). ***