JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Zainudin Amali selaku Wakil Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, menjadi narasumber acara Prime Time Pagi, Metro TV secara live daring dari Malang, Jawa Timur. Menpora Amali menyampaikan beberapa harapannya.

"Untuk rapat bersama dengan TGIPF itu nanti malam ya di Kantor Menkopolhukam, jadi belum dapat merumuskan apa-apa. Tetapi yang ada di lapangan pihak Polri langsung bekerja," kata Menpora Amali, Selasa (4/10/2022) pagi.

Menurutnya, Polri juga bertindak cepat dengan telah memeriksa beberapa orang dan ada keputusan cepat pula dari Kapolri dengan mengganti Kapolres Malang, juga kemudian pimpinan Brimob. "PSSI dengan timnya sedang melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan pertandingan, Polri juga telah bertindak cepat," ujarnya.

"Apa yang saya lakukan saat mengunjungi Stadion Kanjuruhan Malang adalah diluar investigasi, karena itu dari awal menjadi kewenangan Polri apalagi sekarang sudah ada tim ya. Yang saya lakukan yaitu takziah ke beberapa keluarga korban dan mereka menyampaikan saat itu situasi orang panik, sekali lagi ini bukan hasil temuan dari tim ya, karena baru nanti malam akan bertemu," urai Menpora Amali.

Menpora Amali menyampaikan, substansi yang akan dibahas nanti malam tidak akan secara parsial melainkan berurutan. "Saya kira semuanya ya, mulai dari persiapan, pelaksanaan pertandingan, pengamanan oleh panitia, kemudian penanganan sebelum-saat-pasca- kejadian, itu gambaran saya. Jadi, tidak bisa hanya saat terjadinya kejadian saja," ucapnya.

"Dari awal kita semua sepakat bahwa investigasi menjadi kewenangan Polri, kemudian soal kegiatan dan pengelolaan kegiatan menjadi kewenangan PSSI. Saya hanya memastikan bahwa korban yang ada tertangani dengan baik, baik yang meninggal atau yang memerlukan perawatan," jelasnya.

"Jadi, saya memang berfokus pada tugas-tugas itu karena sesuai arahan Presiden. Jadi bisa dipastikan yang meninggal itu 125 orang, sedang ada yang menjalani perawatan dan sebagian besar sudah banyak yang kembali ke rumahnya. Tinggal dibawah 30 orang yang masih di Rumah Sakit," urai Menpora Amali.

Menpora juga sampaikan terkait kerusuhan Kanjuruhan, PSSI telah berkomunikasi dengan FIFA karena komunikasi ini menjadi kewenangan federasi.

"Terkait komunikasi dengan federasi internasional (FIFA) itu dilakukan oleh federasi (PSSI), sejak itu kita mendapat respon dari Presiden FIFA, Presiden AFC yang menyampaikan duka mendalam. Untuk selanjutnya itu tetap komunikasi dilakukan oleh PSSI. Kita semua berharap ini tidak berimbas kepada apa yang kita khawatirkan," harap Menpora Amali.

"Pertandingan U-17 di Bogor juga tetap terlaksana meski tanpa penonton melawan Guam, dan kita menang 14-0. Jadi, harapan kita semua agar tidak mengganggu tidak berimbas pada apa yang sudah direncanakan," harap Menpora Amali lagi.

"Penanganan kasus ini menjadi yang utama tetapi harapan kita juga FIFA, AFC melihat kesungguhan kita menangani ini. Kita juga harus berjanji bahwa ini tidak terulang," pungkas Menpora Amali. ***