KEDIRI - T (12) siswa kelas V SD Negeri di Kota Kediri masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara setempat.

Pengeroyokan yang dilakukan beberapa orang teman sekolahnya mengakibatkan korban merasakan sakit di kepala tangan dan alat vitalnya.

Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi mengatakan, penganiayaan yang dialami korban akibat menolak dipalak. Korban dimintai uang jajan secara paksa oleh para pelaku.

"Menurut keterangan korban dan orang tuanya, motiv pengeroyokan itu karena korban menolak dipalak. Akhirnya para pelaku marah dan mengeroyok korban," kata AKBP Anthon Haryadi.

Peristiwa itu terjadi di sekolah, pada Kamis (18/1/2018) lalu. Pelaku kurang lebih tiga orang memukul dan menendang kepala, lengan dan kemaluan korban. Bahkan, pelaku juga menginjak injak korban.

Keesokan harinya, Jumat (19/1/2018) korban tidak masuk sekolah karena sakit. Lalu, korban dibawa ke Puskesmas setempat. Tetapi karena sakitnya bertambah parah, akhirnya pada Selasa (23/1/2018) korban dirujuk ke RS Bhayangkara, Kota Kediri.

Pihak kepolisian telah menerima laporan dari orang tua korban. Polisi akan memanggil sejumlah saksi dan ketiga terlapor. Tetapi sebelum itu, petugas juga meminta visum dari rumah sakit untuk mengetahui kondisi luka korban.

"Tidak ada luka terbuka di tubuh korban. Namun dari keterangan saat kita datangi, korban merasakan sakit di kepala bagian belakang, lengan dan selakangan tepatnya di bagian alat vital. Kemudian bicaranya juga tidak jelas, seperti orang bindeng. Apakah kesakitan yang dirasakan itu akibat pemukulan atau karena penyakit lain, maka kami harus menunggu hasil visum," jelas Kapolresta.

Diberitakan sebelumnya, Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) di Kota Kediri dilarikan ke ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara setempat. Korban terluka parah setelah digebuki temen-teman sekolahnya.

Korban berinisial T (12) siswa kelas V SD. Akibat penganiayaan tersebut, korban merasakan nyeri di bagian tangan dan alat vitalnya. Bahkan, korban kesulitan dalam berbicara.***