HANOI - Rifda Irfanaluthfi tetap tampil maksimal meski cidera pada SEA Games 2021 Vietnam. Pesenam andalan Indonesia ini sukses mengulang pencapaian pada 2019 lalu di Manila dengan kembali menyabet medali emas nomor individual all around senam artistik, ketika berlaga di Ba Dinh, Hanoi, Vietnam.

Sejak awal tim Review PPON Kemenpora yang dimotori Profesor Moch Asmawi, keukeh memilih Rifda Irfanuluthfi sebagai wakil Indonesia untuk mentas di SEA Games ke-31 ini. Alasannya, pesenam putri berusia 23 tahun itu sarat pengalaman serta prestasi ketimbang pesenam Indonesia lainnya yang masih minim prestasi di internasional.

SEA Games 2021 Hanoi ini pun merupakan yang keempat bagi Rifda sejak 2015. Hasilnya juga sangat memuaskan, sehingga akurasi tim review memilih Rifda menjadi sangat tepat terhadap pemilihan siapa yang menjadi wakil Indonesia.

Rifda berstatus peraih medali emas SEA Games di Filipina tiga tahun lalu. Ia merebut podium tertinggi di nomor vault cabang disiplin artistik putri. Kini di SEA Games 2021, Rifda yang tengah menyusun skripsi untuk gelar S1 Univesitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil mempertahankan kalungan medali emas di lehernya.

Tampil di Quan Ngua Sport Palace, Hanoi, Sabtu (14/5/2022), dia membubukan poin tertinggi. Rifda merangkum poin 49.650. Rinciannya dari unevan bars 12.350, balance beam (11.650), flor excercise (12.300) dan 13.350 dari nomor vault.

Sang Ratu Senam Indonesia mengalahkan saingan terberatnya dari FIlipina Aleah Finnegan Cruz yang harus puas dengan medali perak setelah hanya mampu mendulang 49.250 poin dan pesenam Malaysia Rachel Le Wen Yeo (48.550).

Raihan itu menjawab keraguan berbagai pihak. Meski di tengah kondisi yang kurang fit 100 persen, Rifda masih mampu mengibarkan bendera Merah Putih yang diiringi berkumandangnya lagu Indonesia Raya di event internasional.

"Saya bertekad menutup karier saya di senam dengan indah. Alhamdulillah saya mampu mewujdukannya, sekaligus membayar kepercayaan pemerintah dan emas ini saya persembakan untuk masyarakat Indonesia," ujar Rifda yang ingin pensiun dari olahraga senam.

Seperti diketaui, pemerintah dalam hal ini Kemenpora dibawah komandao Menpora Zainudin Amali memang tengah melakukan perubahan paradigma olahraga. Melalui panduan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan UU Keolahragaan, SEA Games dan Asian Games kini hanya menjadi sasaran antara menuju target utama yakni Olimpiade.

Beberapa waktu lalu, Menpora Amali pun menegaskan bahwa atlet-atlet yang dikirim adalah mereka yang berprestasi dengan rekomendasi tim review berdasarkan data yang ditorehkan sebelumnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Komite Olahraga Indonesia/NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari yang menyebut SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam ini terbilang unik dan extraordinary. Tetapi terpilihnya para atlet yang menjadi wakil Indonesia di pesta olahraga dua tahunan negara-negara se-Asia Tenggara ini telah melalui proses seleksi yang ketat oleh Tim Review PPON yang terdiri dari unsur KOI, KONI hingga para pakar keolahragaan.

Sehingga dengan pengukuran para atlet yang menjadi wakil Indonesia pada multi event pentas internasional bukan karena faktor suka atau tidak, namun berdasarkan catatan hingga kemantapan seseorang atau tim untuk bisa mendapatkan medali dalam hal ini emas sebagai target utamanya.

"Ini perubahan yang sangat positif. kita harus menyambutnya dengan baik. Tim kami juga melakukan analisa yang hasilnya kira-kira dengan tim Review sementara ini hampir 90 persen tepat," kata Okto.

Selain itu, Rifda pada hari ini, Minggu (15/5) akan kembali tampil di dua nomor final, yakni di Women's Vault Table dan Women's Uneeven Bars. Semoga kepingan medali kembali dapat di raih Rifda. ***