SIAK - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Riau merilis pengumuman agar mewaspadai memasuki musim kemarau, semua pihak mewaspada dan meningkatkan kesiagaan.

Hal itu dikatakan oleh Plt. Bupati Siak Drs H Alfedri MSi saat apel bersama dihalaman Kantor Bupati Siak Senin, (19/02/2017) kemarin.

Selaku pejabat daerah, Alfedri mengingatkan, agar seluruh komponen masyarakat maupun korporasi (perusahaan) menjaga terjadinya bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Tahun 2017 yang lalu Kabupaten Siak minim hotspot (titik api), hanya beberapa titik saja,” kata Alfedri.

Pemkab Siak selalu mengingatkan masyarakat tentang karhutla ini, apalagi memasuki musim kering saat ini. Tentu kita tidak mengharapkan adanya titik api yang muncul dimana-mana, yang mengakibatkan timbulnya kabut asap.

Lebih lanjut Alfefri mengatakan, mengingatkan kepada seluruh Camat, agar tak bosan-bosannya menyampaikan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Dia juga mengingatkan sanksi keras yang ditimbulkan terhadap si pembakar hutan dan lahan. Dirinya juga mengingatkan kepada Damkar dan BPBD agar mengecek peralatannya.

"Kepada Damkar dan BPBD agar mengecek kesiapan peralatannya, jika ada yang rusak diperbaiki secepatnya, kemudian kepada masyarakat sadar api untuk mengecek mesin portabelnya,” terang Alfedri.

Dijelaskannya, daerah yang perlu di waspadai karhutla adalah, seperti Kecamatan Mandau, Mempura, Bungaraya tepatnya di Kampung Tuah Indrapura, Jati baru, Tambusai dan Kampung lainnya yang sangat rawan terjadinya kebakaran.

“Mari kita berkerjasama dengan baik, begitu juga aparat dan pemerintah yang ada di kecamatan seperti Camat, Babinkamtibmas, Kepolisian, Damkar, Masyarakat Peduli Api (MPA), Satgas Kampung serta perusahaan agar dapat mengedukasi masyarakatnya tentang bahaya Karhutla,” pungkasnya berharap karhutla di Siak sangat kecil.***