SELATPANJANG - Pemerintah Kabupaten melalui Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Meranti gencar menghimbau dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait larangan membakar lahan dan hutan termasuk sanksi yang akan dikenakan kepada para pelaku. Himbauan dilakukan secara berjenjang mulai dari aparatur kabupaten, kecamatan hingga desa termasuk pihak keamanan TNI/Polri.

"Kita juga menghimbau kepada seluruh camat, kades/lurah dan perangkat untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat serta pemantauan secara berkala semua aktivitas yang berkaitan dengan pembakaran," ujar Kabag HumasPro Kepulauan Meranti Hery Saputra SH, Minggu (15/9/2019).

Tak hanya itu, kata Hery pemerintah daerah juga melibatkan para ulama melalui pengurus masjid dan rumah ibadah untuk menyampaikan tausiah kepada masyarakat terkait larangan membakar hutan dan lahan yang dapat memicu terjadinya kebakaran dan kabut asap. Kebakaran hutan dan lahan disamping menimbulkan kerugian materi juga menyebabkan kabut asap dan penyakit ISPA, serta terganggunya aktifitas masyarakat dan yang tak kalah penting pelaku pembakaran dapat dikenakan sanksi pidana denda/kurungan.

Lebih jauh disampaikan Hery Saputra, dirinya tidak menampik kalau udara di Meranti khususnya kota Selatpanjang mulai tidak sehat karena dipenuhi kabut asap. Namun, kabut asap yang ada saat ini bukan berasal dari kebakaran hutan yang terjadi diwilayah Kabupaten Kepulauan Meranti melainkan kabut asap kiriman dari Kabupaten tetangga seperti Pelalawan, Siak, Dumai dan Kabupaten lainnya.

"Kabut asap yang ada saat ini bukan berasal dari Meranti tetapi berasal dari Kabupaten tetangga kita," ujar Hery lagi.

Atas nama pemerintah kabupaten Kepulauan Meranti, Ia pun menghimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktifitas diluar ruangan apalagi yang tak penting, andaipun harus keluar rumah disarankan untuk menggunakan masker agar dampak dari kabut asap seperti ISPA, mata merah, dan lainya tidak menimpa masyarakat. 

"Kepada masyarakat kami menghimbau untuk mengurangi aktifitas diluar ruangan jika terpaksa disarankan menggunakan masker," pungkasnya. (rls)