MANILA – Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos meninggal dunia pada Minggu (31/7/2022). Ramos tutup usia pada umur 94 tahun.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir dari AFP, dalam sebuah pernyataan singkat, keluarga Fidel Ramos mengatakan ''sangat sedih'' untuk mengumumkan kematian sang patriark.

Tidak disebutkan apa penyebab Fidel Ramos meninggal.

Anggota parlemen, diplomat, mantan politisi dan pemerintahan baru Filipina turut mem-posting penghormatan kepada Fidel Ramos di media sosial.

''Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga mantan Presiden Fidel Valdez Ramos yang meninggal hari ini setelah menjalani kehidupan penuh sebagai perwira militer dan pelayan publik,'' kata Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

''Warisan kepresidenannya akan selalu dihargai dan akan selamanya diabadikan di hati bangsa kita yang bersyukur,'' tambah dia.

Delegasi Uni Eropa di Filipina juga menyampaikan belasungkawa. Mereka menggambarkan Fidel Ramos sebagai ''negarawan yang berdedikasi'' dan ''pilar demokrasi''.

Fidel Ramos lahir pada 18 Maret 1928 di Kota Lingayen, Provinsi Pangasinan, utara ibu kota Filipina.

Dia adalah putra anggota parlemen dan diplomat, Narciso dan Angela, seorang pendidik.

Fidel Ramos lulus akademi militer West Point yang bergengsi di Amerika Serikat (AS) pada 1950 dan memperoleh gelar master di bidang teknik sipil dari University of Illinois pada tahun berikutnya.

Dia kemudian dilaporkan memperoleh dua gelar master lagi dalam bidang keamanan nasional pada 1969 dari National Defense College of the Philippines dan bidang administrasi bisnis pada 1980 dari Universitas Ateneo de Manila.

Awal karier Fidel Ramos dihabiskan sebagai tentara Filipina yang berkecimpung di berbagai bidang termasuk pengintaian dan pasukan khusus.

Seiring perjalanan waktu, dia naik pangkat dan pada 1972 diangkat sebagai kepala Kepolisian Filipina.

Tiga tahun kemudian, dia ditunjuk menjadi Dirjen Polisi.

Setelah itu, Fidel Ramos dilaporkan sempat menduduki sejumlah jabatan strategis lain, seperti wakil kepala staf angkatan bersenjata pada 1981 dan kepala staf angkatan bersenjata menjelang akhir pemerintahan Marcos.

Fidel Ramos menang tipis dalam pemilihan presiden Filipina pada 1992.

Dia tercatat sebagai presiden Protestan pertama di negara yang mayoritas penduduknya beragam Katolik itu.***