PEKANBARU - Mengamati banyaknya mahasiswa yang tidak terserap jadi pegawai negeri sipil dan karyawan usaha, entrepreneurship award kembali hadir sebagai program kewirausahaan yang digelar setiap tahunnya.

 Menurut Kepala Lembaga Layanan Pendidikan (LLDIKTI) Wilayah X, Prof Dr H Herri, SE, MBA, EA, mengatakan bahwa hal ini merupaka abagian dari upaya mendukung program kementerian untuk mendidik mahasiswa memiliki semangat dan bekal kewirausahaan.

"Di Aparatur Sipil Negara (ASN) misalnya, dari 4 juta pendaftar hanya 230 ribu yang diterima atau 5%. Di perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cuma tertampung 25-30%. Sisanya kemana? Negara kita sangat kaya sumberdaya alam. " kata Heri dalam launching entrepreneurship award yang berlangsung di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Ibnu Sina Batam, Jumat (22/2/2019).

Kalau mahasiswa tidak ikut mengelola SDA maka pengelolaannya akan dilakukan orang lain. Itulah alasan mengapa LLDIKTI membuat program kewirausahaan agar dapat mempersiapkan mahasiswa jadi usahawan yang mandiri.

Ia juga mengatakan bahwa dalam entrepreneurship award I di Padang diikuti 76 peserta dengan 31 usaha berjalan dan 45 bisnis plant. Sedangkan untuk entrepreneurship award II adanya peningkatan yaitu 214 peserta yang ikut, dengab masing-masing 41 usaha berjalan dan 173 bisnis plant. Selain itu ia berharan pada pelaksanaan tahun ini hendaknya lebih banyak lagi. 

''Kita menghendaki 20% saja dari peserta  Entrepreneurship Award yang terserap saja terjun ke dunia usaha, ini sudah angka yang cukup besar. Saya pesan ke perguruan tinggi, agar mengirimkan sebanyak-banyaknya mahasiswa untuk menjadi peserta,'' kata Herri.

Pada launching entrepreneurship award III ini juga dihadiri wakil gubernur Kepulauan Riau (Kepri), serta rektor dari berbagai provinsi yang ada perguruan tinggi seperti provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Riau, Jambi dan Kepri.

Sebagai tuan rumah tahun lalu, Rektor UIR Syafrinaldi mengapresiasi pelaksanaan entrepreneurship award III, ia juga bertekad untuk mempertahankan sabuk juara, seperti tahun lalu yang berhasil meraih dua nomor bergengsi disetiap kategori. 

Sepulang launching, pihaknya akan membentuk tim dalam mempersiapkan mahasiswa sebanyak-banyaknya ikut lomba, karena dalam mempertahankan sabuk juara ini tentu tidak mudah, perlu persiapan yang matang. ''Mudah-mudahan Entrepreneurship Award III masih jadi milik UIR,'' ujar Syafrinaldi. ***