PEKANBARU - Untuk menjamin kedaulatan negara dalam hal perbatasan negara, pemerintah di berbagai tingkatan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya penanaman mangrove di wilayah pesisir yang terancam abrasi.

Dalam mendukung program itu, Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A Mohd Yatim, melakukan penanaman mangrove di kawasan Ekowisata Mangrove Desa Pangkalan Jambi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, Selasa (16/8/2022) kemarin.

Dikatakan Eddy, program ini merupakan salah satu aspirasi masyarakat yang tergabung dalam kepengurusan Koperasi Harapan Jaya Bersama, selaku pengelola kawasan Ekowisata tersebut.

Ketua Koperasi Harapan Jaya Bersama, Alfan, menjelaskan kondisi kawasan Ekowisata Mangrove ini terus dikembangkan pihaknya, sejak penggarapan lahan dilakukan pada tahun 2004.

Kawasan ini, ujar Alfan, dulunya sangat gersang dan merupakan daerah yang sangat terancam oleh abrasi. Makanya, dia dan beberapa warga kemudian berinisiasi melakukan penanaman mangrove di pinggir pantai.

Awalnya, apa yang ia lakukan tidak mendapat respon positif dari warga dan aparat pemerintah setempat, namun setelah melihat kawasan yang semula gersang mulai menghijau, banyak pihak yang turun tangan membantu.

"Upaya pelestarian kawasan ini semakin berkembang setelah ada bantuan dari Pertamina RU II Sungai Pakning lewat program CSR serta bantuan dari Pemprov Riau melalui program Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Riau bapak Eddy A Moh Yatim. Kini semakin banyak masyarakat yang merasakan dampaknya dengan kehadiran kawasan Ekowisata ini," katanya, Rabu (17/8/2022).

Selain dampak positif berupa terjadinya kelestarian lingkungan, sekarang warga juga sudah merasakan dampak ekonomi dari mangrove, karena berhasil mengolah sejumlah produk pangan dari tanaman mangrove yang ditanam di kawasan ini, seperti dodol dan sirup.

Sementara itu, Eddy A Mohd Yatim,mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kelautan dan Perikanan, yang sudah membantunya dalam merealiasikan aspirasi masyarakat di wilayah pesisir.

Apalagi Bukit Batu merupakan kampung halaman dia, yang artinya dia memiliki tanggungjawab besar dalam menjaga daerah tersebut.

"Terimakasih kepada dinas karena sudah merealiasikan ini, saya dan masyarakat disini memang sangat membutuhkan kehadiran pemerintah untuk menjaga daerah kita," ujarnya.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, Fajriani, mengatakan, pihaknya memang memiliki kewenangan dalam menjaga wilayah pesisir pantai, dia berharap kerjasama dengan legislatif terus berjalan lancar.

"Kami sangat bangga kalau ada kerjasama yang baik seperti ini, selama itu sesuai aturan, kita siap berkoordinasi dengan siapa saja, termasuk dengan DPRD Riau," ujarnya.

Kabid Kelautan dan Pengawasan, Ir. Herimufty, menambahkan, Kabupaten Bengkalis, memang menjadi daerah yang sangat rawan terhadap ancaman abrasi, bersama dengan dua kabupayen lain seperti Kepulauan Meranti dan Indragiri Hilir.

"Tiga kabupaten itu menjadi prioritas kita dalam menjaga garis pantai, supaya batas dengan negara tetangga tak berubah. Kita berharap penanaman mangrove ini bisa memperbaiki ekosistem pantai pesisir. Sekaligus meningkatkan ekonomi, karena masyarakat disini sudah punya inovasi dalam memanfaatkan mangrove di bidang ekonomi," tuturnya. ***