TOKYO.- Konsep Moving Forward dengan tema United by Emotion akan diusung pada acara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. Misinya, melalui pesta olahraga akbar empat tahunan dunia ini ada harapan dan dorongan kepada seluruh masyarakat dunia untuk pulih dari pandemi covid-19.

"Melalui kekuatan olahraga dari seluruh atlet dunia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020, kami ingin menyemangati masyarakat dunia bahwa Olimpiade dapat membawa harapan dan dorongan untuk bangkit dari keterpurukan saat ini (karena pandemi covid-19)," kata pihak penyelenggara dikutip dari situs insidethegames.

Dalam upacara pembukaan nanti, penyelenggara akan menyampaikan kembali peran olahraga dan nilai-nilai Olimpiade. Memberikan pengalaman kepada para atlet, untuk melihat bagaimana semua orang memiliki kemampuan untuk merayakan perbedaan, berempati, dan hidup berdampingan dengan kasih sayang antar sesama. Mengungkapkan rasa terima kasih serta kekaguman atas apa yang telah diupayakan bersama selama satu tahun terakhir ini untuk bisa membawa harapan bagi masa depan olahraga di dunia.

Beberapa acara masih disimpan sebagai bagian dari kejutan, seperti siapa atlet yang akan menyalakan api olimpiade ke kaldron. Sebagai simbol resmi dimulainya Olimpiade Tokyo 2020, termasuk bagian acara hiburan lainnya.

Mengingat masih dalam masa pandemi Covid-19, maka pembatasan peserta upacara pun diterapkan oleh pihak panpel. Setiap tim, termasuk Indonesia hanya akan mengirimkan maksimum 10 perwakilan. Untuk kontingen Indonesia, Komandan Kontingen (CdM) Indonesia, Rosan P Roeslani, perwakilan yang akan hadir tidak menyertakan atlet-atlet yang akan bertanding esok harinya. Ini guna menjaga kondisi fisik atlet yang akan mulai berlaga pada 23-24 Juli 2021.

"Jadi yang sudah memulai kualifikasi pada 23-24 Juli ini ada panahan, angkat besi, dan bulutangkis. Atlet dari cabor-cabor ini tidak akan diikutsertakan. Dari 10 orang yang akan ikut defile itu direncanakan dua atlet renang, Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani, saya sebagai CdM, lalu dua orang atlet pembawa bendera Rio Waida dari selancar ombak dan Nurul Akmal dari angkat besi, pelatih renang Donny B. Utomo dan Harlin Rahardjo, pelatih surfing Tipi Jabrik Noventin, pelatih bulutangkis Riony Mainaky, dan pelatih angkat besi Dirdja Wihardja," kata Rosan dalam jumpa pers secara daring, Kamis (22/7/2021).

Indonesia sendiri akan berada dalam pemanggilan nomor 22 dalam defile nanti. Pembukaan akan berlangsung sekitar 1-1,5 jam mulai pukul 20.00 waktu setempat di The New National Stadium, Tokyo, Jepang.

Pembukaan ini tidak akan dihadiri oleh penonton, termasuk undangan dari sponsor sekalipun tidak ada. Hanya ada perwakilan NOC negara peserta dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) selaku steering committee Olimpiade Tokyo 2020 dengan total 1000 undangan. Rencananya Kaisar Jepang Naruhito akan datang sendiri khusus untuk membuka Olimpiade ini.

Keikutsertaan Indonesia di ajang ini meskipun dalam kondisi prihatin di Tanah Air (tingginya covid-19), menurut Rosan memiliki arti besar. Olimpiade merupakan ajang tertinggi di dunia olahraga. Hingga bisa tampil di Olimpiade, akan jadi kebanggaan bagi seluruh atlet di dunia untuk mencoba mengagungkan nama dari negaranya masing-masing.

"Kebanggaan untuk bisa bertanding dengan seluruh perwakilan dunia dengan asas kompetisi yang baik. Dengan tujuan akhir bukan hanya mencari kemenangan, tetapi juga berujung dengan hasil yang baik dan benar, memberikan nama baik bangsa Indonesia," ungkapnya. **