PEKANBARU - Badan Restorasi Gambut (BRG) RI kembali mengunjungi Riau untuk memberikan pemahaman terkait tupoksi badan tersebut terhadap karhutla. Kali ini, BRG mengunjungi Desa Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Kunjungan ini sendiri dalam rangka mengunjungi daerah lahan restorasi yang ditangani BRG, yang mengalami kebakaran beberapa waktu yang lalu.

"Dalam sistem Sipalaga yang kita miliki, terdapat 46 titik alat yang menunjukkan status bahaya dan satu titik menunjukkan status siaga," kata Kasub Pokja (Kelompok Kerja) Restorasi Gambut Privinsi Riau, Sarjono Budi Subechi, pada Kamis (29/3/2019).

Sarjono menjelaskan bahwa dalam kebakaran yang terjadi di lahan binaan BRG, khusunya di Dumai, pihaknya kerap mendapatkan pandangan negatif. Untuk itu kunjungan ini dilakukan guna memberikan pemahaman terhadap stakeholder terkait tupoksi dari BRG.

"Tugas utama dari BRG sebenarnya melakukan restorasi di daerah non konsesi dan lahan-lahan bekas terbakar pada 2015 dan sebelumnya. BRG juga berkoordinasi dengan Pemprov Riau melalui DLHK dan TRGD untuk melakukan upaya pembasahan gambut dan mencegah perluasan daerah-daerah yang tengah terbakar," papar Sarjono.

Selain upaya pembasahan lewat pembangunan sumur bor dan sekat kanal, di 2019 ini BRG akan melakukan kegiatan Operasi Pembasahan Cepat Lahan Gambut Terbakar (OPCLGT) dan Operasi Pembasahan Lahan Gambut Rawan Kebakaran (OPLGRK).

"Kegiatan kita tahun ini lewat program tersebut mencapai Rp 1,3 miliar di wilayah Riau. Sedangkan untuk pemeliharaan sumur bor dan sekat kanal dibebankan ke pemda," kata Sarjono.

Harapannya melalui kunjungan yang dilakukan di Dumai memberikan pemahaman ke masyarakat dan juga stakeholder terkait terhadap kegiatan restorasi gambut di Riau. Selain ingin mengajak seluruh pihak untuk sama-sama berkomitmen untuk mendukung kegiatan restorasi gambut. ***