ARKANSAS -- Keajaiban dialami Camden Tucker. Gadis berusia 16 tahun itu sembuh dari Covid-19 setelah koma dua pekan dan dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

Dikutip dari Republika.co.id, remaja asal Arkansas, Amerika Serikat itu, disebut dokter hanya punya peluang satu persen untuk bertahan hidup.

''Ada kemungkinan 99 persen dia tidak akan bertahan. Saya sebagai orang tua, sulit untuk menerimanya,'' kata ayah Camden, Donald Tucker kepada THV11.com dilansir Fox News, Kamis (29/10).

Cobaan berat Camden berawal dari 19 September. Kala itu, dia mengalami kejang beberapa kali dan mengalami serangan jantung saat dalam perjalanan memancing bersama keluarganya.

Camden dibawa ke rumah sakit terdekat dan didiagnosis Covid-19. Ia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Arkansas (ACH).

''Setelah di rumah sakit, kami dikabari bahwa Covid-19 merupakan penyebab miokarditis atau peradangan di jantungnya,'' tulis Tucker dalam unggahan Facebook pada 14 Oktober lalu.

Serangan jantung menyebabkan Camden mengalami kejang. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) secara aktif menyelidiki efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang dari infeksi Covid-19, termasuk hubungan antara virus dan kondisi jantung.

Sebelumnya, CDC menyatakan serangkaian kondisi jantung yang terkait dengan Covid-19. Termasuk di antaranya ialah peradangan dan kerusakan pada otot jantung itu yang dikenal sebagai miokarditis dan peradangan selaput jantung (perikarditis).

''Kondisi ini bisa terjadi sendiri atau karena kombinasi. Kerusakan jantung mungkin merupakan bagian penting dari penyakit parah dan kematian akibat Covid-19, terutama pada orang tua yang sudah punya penyakit jantung,'' kata CDC.

Namun, badan kesehatan tersebut telah mengakui risiko kerusakan jantung dapat menyerang ke anak muda yang memiliki Covid-19, termasuk para atlet. Menurut CDC, kerusakan jantung yang parah telah terjadi pada orang muda dan sehat, tetapi jarang terjadi.

Mungkin ada lebih banyak kasus efek ringan Covid-19 pada jantung yang dapat didiagnosis dengan tes pencitraan khusus, termasuk pada orang yang lebih muda dengan gejala ringan. Namun, signifikansi jangka panjang dari efek ringan ini pada jantung tidak diketahui.

Sang ayah mengatakan, Camden adalah penari aktif tanpa gangguan kesehatan apapun, tetapi itu tidak mencegahnya untuk berada 14 hari di ICU rumah sakit.

Perlahan, Camden mulai membuat pemulihan yang disebut dokter sebagai sebuah keajaiban. Meskipun telah dinyatakan sembuh, Camden masih mudah letih, bahkan saat berjalan dari ruang keluarga ke kamar pun ia seperti kehabisan napas.

''Saya bahkan tidak tahu saya melakukan sesuatu yang pantas dikatakan bahwa saya adalah keajaiban,'' kata Camden yang pernah menjalani operasi jantung pada usia empat tahun.

Camden pun mengingatkan sesama remaja bahwa mereka tidaklah kebal dari Covid-19. Donald menyebut, dia membagikan penderitaan putrinya di Facebook karena  ingin orang-orang memahami risiko virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19.

''Dia masih memiliki cara untuk sehat, penyembuhan suaranya dan ingatannya. Keluarga kami tidak pernah bisa cukup berterima kasih atas doa dan dukungan luar biasa yang telah kalian tunjukkan pada gadis manisku dan keluarga kami,'' tulis Tucker dalam unggahannya.***