ALLAH – Subhanahu wa ta'ala memasukkan hidayah ke dalam kalbu hamba yang dipilihnya melalui berbagai cara. Seperti yang terjadi pada Kornelina Sinari Lilom, gadis anti Islam yang mendadak merasakan kejanggalan pada agama yang dianutnya. Begini kisahnya.

Dikutip dari okezone.com yang melansir kanal YouTube Khumaira mukomuko, Kornelina menuturkan, dirinya dibesarkan di tengah keluarga non-Muslim yang taat beribadah. Orangtuanya aktif di rumah ibadah dan sang kakak bersiap menjadi seorang pemuka agama.

Pada tahun 2017, Kornelina yang anti dengan agama Islam itu tiba-tiba merasakan kejanggalan pada agama yang diimaninya. Dia merasakan banyak yang kurang pada agama yang diyakininya sejak dari kecil itu.

''Berawal tahun 2017, saya merasa aneh. Ada sesuatu yang selalu kurang, kurang, kurang,'' ucap Kornelina, dikutip dalam kanal YouTube Khumaira mukomuko, Kamis (28/7/2022).

Suatu saat ia memutuskan berdiam diri di rumah demi meyakinkan hatinya dengan mempelajari lebih dalam kitab agamanya. Anehnya, makin dalam dia pelajari, makin tidak yakin hatinya memeluk agama tersebut.

''Makin saya lawan, hati ini makin narik untuk belajar Islam,'' kata Kornelina.

Ia kemudian mulai mencari tahu tentang ajaran Islam untuk membandingkan dengan agama yang dianutnya. Hal itu membuatnya makin yakin bahwa Islamlah agama yang benar.

''Ada beberapa pertanyaan yang menurut saya janggal, itu Islam bisa menjawab. Sedangkan dari agama saya yang lama itu kurang meyakinkan,'' ujar Kornelina.

Belum berhenti di sana, ia terus memperdalam belajar agama Islam melalui konten-konten dakwah di YouTube. Anehnya, dirinya justru merasa makin tenang dan damai. Hidupnya yang semula kosong, seperti kembali terisi setelah mengenal agama Islam.

''Itu berawal dari saya buka Alquran dan saya baca Surat Al Fatihah. Saya merasa dikasih air dalam kehausan saya, dikasih makan dalam kelaparan saya, padahal baru satu surat. Al Fatihah membuat hati saya menggebu-gebu kayak jatuh cinta sekali. Masya Allah,'' papar Kornelina.

Ia pun makin mantap ingin memeluk agama Islam. Dirinya mulai mencari cara agar bisa berpindah agama dengan segera.

Kornelina tahu betul tantangan yang akan dihadapinya jika berpindah agama. Oleh karena itu dia mempersiapkan diri secara matang sebelum akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.

''Memilih waktu yang tepat, gimana ngomong ke orangtua kalau keyakinan saya ini sudah bulat ke Islam,'' ujar Kornelina.

Setelah tiga bulan mempelajari agama Islam, Kornelina mengaku makin jatuh cinta dengan Islam. Hatinya kian bergejolak ingin berpindah ke agama Islam.

Namun, dia merasa belum menemukan waktu yang tepat memberitahukan kepada keluarganya. Kornelina pun terpaksa masih mengikuti kegiatan keagamaan bersama keluarga, meski hatinya sudah yakin kepada Islam.

Sampai akhirnya Kornelina memberanikan diri berbicara kepada kedua orangtuanya. Dengan tangis yang terisak, Kornelia mengutarakan niatnya untuk berpindah agama. Saat itulah dia diusir dari rumah.

''Kalau kamu mau masuk Islam, kamu bukan anak aku lagi. Ingat, kamu bukan anak aku lagi. Kamu pergi dari rumah!'' kata Kornelina yang menirukan ucapan sang ibu.

Meski diusir dari rumah, Kornelina justru merasa lega usai mengutarakan niatnya. Dia pun tidak sedikit merasa takut, karena yakin Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberikan jalan terbaik untuknya.

''Aku yakin Allah Maha Membolak-balikkan hati. Allah pasti bisa melakukan apa yang dikehendaki. Aku pilih Allah, selebihnya terserah, termasuk orangtua. Karena menurut aku orangtua milik Allah,'' ujarnya.

Tidak hanya diusir, dia juga dibanjiri cacian dan makian dari keluarga besarnya. Meski begitu, entah mengapa, Kornelina tetap merasa tenang. Mungkin, itu karena ia sudah sangat yakin dan berserah diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Tiba-tiba seorang pemuka agama datang ke rumah. Dia masih berhusnuzan sang pemuka agama hanya berkunjung, karena kala itu masih dalam masa hari raya agamanya dahulu. Ternyata sang pemuka agama mengajaknya berdebat terkait kitab.

Kornelina pun sempat pesimis, mengingat pengetahuannya masih minim. Namun atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala, Kornelia dengan lancar menjawab seluruh pertanyaan sang pemuka agama.

''Alhamdulillah aku bisa jawab semua pertanyaan,'' jelasnya.

Usai melewati berbagai rintangan, Kornelina akhirnya mengucapkan syahadat dan resmi menjadi mualaf. Meski dimusuhi keluarga, dia tetap berpegang teguh dengan imannya.

Dia bahkan telah mengubah penampilan menjadi lebih tertutup menggunakan hijab. Sampai saat ini Kornelina terus memperdalam pengetahuannya tentang ajaran agama Islam untuk menyempurnakan imannya.***