JAKARTA - Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) digadang-gadang bakal menduduki jabatan Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Ternyata, Yudo adalah anak petani. Keterbatasan ekonomi keluarganya mendorong Yugo berusaha keras agar bisa menjadi prajurit TNI AL. Yudo bertekad masuk TNI karena ingin membuat bangga orang tuanya.

Dikutip dari Merdeka.com, setamat SMA, bermodalkan uang secukupnya, Yudo memberanikan diri berangkat dari Madiun menuju ke Surabaya, Jawa Timur untuk mengikuti seleksi Akademi Angkatan Laut (AAL).

"Rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo.

Karena keterbatasan biaya, Yudo sampai harus tidur dan beristirahat di sebuah masjid saat akan mengikuti tes masuk AAL di Surabaya. Itu menjadi salah satu perjuangan yang tak akan dilupakan olehnya.

"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang nggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," kata Yudo mengisahkan masa lalunya.

Usaha keras Yudo itupun membuahkan hasil. Kini, anak petani dari desa itu telah berhasil menyandang predikat sebagai jenderal bintang empat.

"Kayak saya, katanya saya anaknya petani nggak bisa masuk Angkatan Laut. Kalau saya bayar mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah habis itu," katanya.

Karier Laksamana Yudo

Laksamana Yudo Margono merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XXXIII/tahun 1988. Ia resmi dilantik menjadi Kasal ke-27 tanggal 20 Mei 2020. Jabatan sebelumnya ialah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Yudo merupakan anak dari petani di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Selama berdinas, ia banyak menduduki jabatan penting, seperti:

- Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)

- Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364

- Palaksa KRI Fatahillah 361

- Komandan KRI Pandrong 801

- Komandan KRI Sutanto 877

- Komandan KRI Ahmad Yani 351

- Komandan Lanal Tual (2004—2008)

- Komandan Lanal Sorong (2008—2010)

- Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)

- Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)

- Komandan Kolat Koarmabar (2012—2014)

- Paban II Opslat Sopsal (2014—2015)

- Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)

- Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)

- Pangkolinlamil[6][7][8] (2017—2018)

- Pangkoarmabar (2018)

- Pangkoarmada I (2018—2019)

-:Pangkogabwilhan I (2019—2020)

- Kasal (2020—sekarang).***