PEKANBARU - Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muh Syarif Bando, mengatakan perencanaan pengembangan dan pengembangan perpustakaan di daerah relatif rendah.

Hal ini dikatakan usai berkunjung dan diskusi dengan seluruh kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) se Provinsi Riau yang menyampaikan keluhan kepada kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI terkait pembentukan Perpustakaan di Kabupaten Kota.

Mereka mengeluhkan problematika terkait perpustakaan, mulai dari model yang akan di jalankan, program, maupun pembangunan gedung perpustakaan di beberapa daerah yang saat ini belum dibangun.

Menanggapi keluhan tersebut Syarif Bando, menuturkan bahwa kondisi yang saat ini terjadi adalah kelembagaan perpustakaan Indonesia masih baru dan pengembangan kelembagaan mulai berjalan di dari tahun 2017, 2018, dan 2019.

Menurutnya hal ini merupakan garis star untuk menerima dan meyakini bahwa hal tersebut merupakan proses penyeimbangan.

"Ini merupakan garis star, untuk itu kita menerima dan menyadari bahwa hal tersebut merupakan proses penyeimbangan," kata Syarif Bando, di Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru, Sabtu (27/7/2019).

Oleh sebab itu, pentingnya peran pemerintah daerah maupun Dispersip untuk menyakinkan steak holder bahwa perpustakaan itu penting.

Syarif Bando menyakini, bahwa membaca merupakan kunci utama dalam kecepatan dan kecerdasan manusia.

"Walaupum semua orang mengatakan dunia ini berubah seiring dengan kecepatan dan kecerdasan manusia, saya yakin dan percaya bahwa semua diperoleh dari membaca," tambahnya.

Oleh sebab itu ia mengharapkan perpustakaan perlu dibangun atas kesadaran bersama, agar setiap Kabupaten kota memiliki perpustakaan daerah. ***