SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sebagai wadah organisasi dunia usaha berkomitmen untuk ikut membantu mengangangkat serta mengenalkan berbagai potensi yang dimiliki Jawa Timur, salah satunya kopi.

Untuk itu, bersama perusahaan Event Organizer CodyMaxx, Kadin  menggelar Coffe Festival 2019 dan Bazaar Streetfood, di Atrium PTC Lantai LG, Surabaya selama enam hari, dari hari Rabu (26/3/2019) hingga Minggu (31/3/2019). "Kadin Jatim mengapresiasi upaya CodyMaxx  Coffe yang mengajak kami untuk menggelar Festival 2019 dan Bazaar Streetfood. Karena acara ini dapat menjadi wadah bertemunya para pelaku Usaha Kecil dan Menengah UKM dalam memperkenalkan dan mempromosikan aneka produk kopi dan turunan serta olahannya kepada masyarakat di tempat yang sangat representative ini," ujar Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Jumat (29/3/2019).Saat ini, ujarnya, berbisnis kopi menjadi hal yang cukup menarik. Budaya minum kopi telah menggejala di seluruh tanah air. Dampak positifnya, kafe yang menyajikan beraneka ragam jenis kopi mulai menjamur. Banyaknya jumlah kafe tersebut menjadi salah satu tonggak kebangkitan petani kopi."Permintaan kopi menjadi semakin besar. Harga juga semakin membaik. Ini menjadi stimulus bagi  petani untuk lebih giat dalam meningkatkan produksi kopi merek," tegasnya.Menurut La Nyalla, saat ini ada sekitar 10 daerah di seluruh Jatim yang menjadi penghasil kopi yaitu Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Probolinggo. Dari 10 daerah penghasil kopi itu, yang produksinya paling besar adalah Banyuwangi, Malang dan Jember. Menurut data BPS Jatim, produksi kopi Banyuwangi pada tahun 2017 mencapai 13.839 ton, Malang sebesar 11.829 ton dan Jember 11.863 ton.Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang UMKM, Koperasi dan Pameran M Rizal mengatakan bahwa Coffe Festival 2019 dan Bazaar Streetfood diharapkan mampu mendongkrak industri kopi dan turunanya yang ada di Jatim."Festival kopi diikuti oleh 52 tenan sementara Streetfood diikuti oleh 40 tenan. Tenan-tenan tersebut kebanyakan datang dari daerah, ada juga yang dari anggota Kadin Jatim dan dari Komunitas Pecinta Kopi," pungkasnya.***