WASHINGTON -- Bila ditotalkan, jumlah kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat, Brasil dan India, sudah melebihi 10 juta orang hingga Sabtu (8/8/2020).

Dikutip dari Inews.id, berdasarkan data Worldometer, kasus infeksi Covid-19 di AS mencapai 5.151.776 orang, sebanyak 165.092 di antaranya meninggal dunia. Ini berarti 1 dari sekitar 66 warga AS terinfeksi Covid-19.

Untuk korban meninggal, kontribusi AS mencapai hampir seperempat dari total kematian secara global.

Pakar penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan, kemungkinan akan ada setidaknya satu vaksin yang pada akhir 2020, memberikan harapan berakhirnya mimpi buruk. Namun Presiden Donald Trump menawarkan pandangan lebih optimistis, dengan mengatakan ada kemungkinan vaksin virus corona tersedia saat Pemilihan Presiden AS pada 3 November.

Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk memberikan bantuan kepada warga AS yang mengalami dampak pandemi Covid-19 setelah Gedung Putih gagal mencapai kesepakatan dengan Kongres.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pertumbuhan pekerjaan melambat signifikan pada Juli, yang berarti ada kebutuhan mendesak agar pemerintah segera menggelontorkan bantuan.

Brasil juga mencatat tonggak dengan melaporkan lebih dari 3 juta kasus infeksi pada Sabtu. Kasus kematian di Brasil telah menembus 100.000 orang.

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 49.970 kasus infeksi serta 905 korban meninggal dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian total kasus di Brasil mencapai 3.012.412 penderita, sebanyak 100.477 di antaranya meninggal dunia.

Negara Amerika Selatan berpenduduk 212 juta jiwa itu merupakan negara terparah kedua di dunia, di bawah AS.

Sementara infeksi virus corona yang dikonfirmasi di India per Sabtu telah melampaui 2 juta kasus. Total itu diperoleh setelah otoritas setempat mencatat lonjakan harian lebih dari 60.000 kasus pada Jumat (7/8/2020).

Dengan begitu, raksasa Asia Selatan itu menjadi negara ketiga yang mencapai total kasus tersebut, setelah Amerika Serikat dan Brasil. Tingkat penyebaran infeksi di negara terpadat kedua di dunia itu juga tampaknya meningkat.

AFP melansir, kejadian infeksi Covid-19 di India menembus 1 juta kasus tiga minggu lalu. Kini, angka resmi menunjukkan bahwa negeri anak benua itu sekarang telah mencatat 2,03 juta kasus infeksi dan total 41.585 kematian akibat wabah virus corona.

Banyak ahli mengatakan jumlah kasus sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. Apalagi, banyak di antara 1,3 miliar penduduk negara itu tinggal di sejumlah kota paling padat di dunia, seperti Mumbai dan New Delhi.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, memberlakukan salah satu karantina wilayah (lockdown) paling ketat di dunia pada akhir Maret lalu. Akan tetapi, begitu ekonomi terbesar ketiga di Asia itu terguncang, pembatasan tersebut terus dilonggarkan secara bertahap.

Sebuah penelitian pekan lalu yang menguji antibodi Covid-19 melaporkan sekitar 57 persen orang di daerah kumuh Mumbai yang padat telah terinfeksi virus itu. Angka itu jelas jauh lebih banyak daripada data resmi yang dirilis pemerintah.

Penelitian serupa sebelumnya pada Juli menunjukkan bahwa hampir seperempat orang di Ibu Kota New Delhi telah terjangkit virus corona. Angka itu hampir 40 kali lipat dari data resmi pemerintah.

Kematian akibat wabah dari China itu di India mungkin juga lebih tinggi dari angka resmi.***