SELATPANJANG - Sebuah kapal motor lintas batas angkutan puluhan ton pinang kering dan ratusan kilo siput laut dikabarkan tenggelam di Selat Malaka (perbatasan Indonesia-Malaysia). KM Rupat Jaya 1 dengan nomor lambung GT 30 no 1436/PPe tenggelam akibat dihantam badai serta gelombang tinggi saat sedang dalam pelayaran dari Selatpanjang menuju Batu Pahat, Malaysia.

Beruntung atas peristiwa itu tidak ada korban jiwa. 4 crew kapal nakhoda, KKM maupun dua ABK selamat dan saat ini berada di Malaysia. Namun kapal motor milik seorang pengusaha di Selatpanjang beserta barang ekspor berupa 600 karung pinang biji dengan berat sekitar 30 ton, maupun dokumen kapal dan paspor tidak bisa diselamatkan.

"Mengenai kronologis keseluruhan kejadian kecelakaan tersebut kami masih menunggu kepulangan empat orang crew (ABK) kapal yang saat ini masih berada di Malaysia sedang dalam proses pengurusan oleh keagenan Malaysia untuk kepulangan ke Indonesia," kata Rian, Agen kapal kepada wartawan, Sabtu (9/10/2021) siang.

Lanjutnya, menurut informasi sementara dari Malaysia, peristiwa itu terjadi pada Kamis (7/10/2021) sekira pukul 18.30 Wib. Saat itu Kapal Motor Rupat Jaya 1 memasuki daerah Len penjaring Indonesia menuju Len internasional, tiba-tiba cuaca buruk, angin kencang dan gelombang tinggi sehingga kapal tidak bisa kendalikan.

GoRiau KM Rupat Jaya 1 saat akan teng
KM Rupat Jaya 1 saat akan tenggelam di perai Selat Malaka. (foto: istimewa).

"Keempat crew kapal sebelum mendapat pertolongan kabarnya sempat berjam-jam terombang-ambing hanyut di laut dengan peralatan seadanya. 2 orang di selamatkan oleh kapal nelayan asal Malaysia dan 2 orang lagi diselamatkan oleh kapal angkutan kelapa tujuan Batu Pahat, Malaysia. Saat ini kita fokus dalam menyiapkan arsip seluruh dokumen pendukung keberangkatan yang ikut tenggelam untuk penyampaian pemberitahuan kecelakaan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Bantu Bea dan Cukai Selatpanjang, Anwar Din Nahar juga membenarkan peristiwa itu. Pihak kapal juga sudah menyampaikan terjadinya kecelakaan.

"Mengenai dokumen secara kepabeanan sudah terpenuhi semua dan mereka tidak ada persoalan atau masalah, bahkan pada hari Jumat semalam (8/10/2021) mereka juga sudah mengirimkan pemberitahuan terkait terjadinya kecelakaan," kata Anwar kepada wartawan.

Hal yang sama juga disampaikan pihak Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang melalui Petugas Keselamatan, Suharto. Dijelaskan, kapal tersebut berlayar dari Selatpanjang tujuan Batu Pahat, Malaysia dengan muatan barang ekspor 30 ton pinang biji namun sampai alur perbatasan Selat Malaka terjadi cuaca yang ekstrim.

"Saat ini, kita KSOP belum bisa memastikan, selain cuaca buruk apakah ada penyebab lain, karena nahkoda kapal yang mengetahui pasti kejadian belum bisa diminta untuk memberi keterangan, saat ini masih berada di Malaysia," jelas Suharto.

Dijelaskan Suharto, pihak agen kapal juga sudah menyampaikan laporan hal itu secara tertulis, overload, dengan GT kapal tersebut bisa membawa lebih dari 40 ton.

Dari peristiwa itu , pihak KSOP Selatpanjang juga mengimbau bagi kapal-kapal yang akan berlayar baik antar pulau maupun kapal lintas batas harus lebih berhati-hati. dan selalu update memantau cuaca di aplikasi BMKG.

"Demi menjaga keselamatan, bagi nahkoda jika cuaca tidak memungkinkan untuk berangkat, dimohon sebaiknya menunda keberangkatan dan berlindung," ingatnya.***