TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Pelaksanaan pendidikan yang berjalan selama ini sama sekali belum menyandang predikat pendidikan gratis. Yang ada baru sebatas pendidikan bersubsidi.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Indragiri Hilir, H Fauzar dalam pertemuan dengan kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) belum lama ini di kantor Disik Inhil.

Dijelaskan Fauzar, hasil rembug nasional di Jakarta beberapa waktu lalu, untuk indek biaya pendidikan SMA sederajat per siswa setiap tahunnya adalah Rp2,5 juta. Sedangkan untuk tingkat SMK sebesar Rp3 juta.

Seharusnya besaran dana BOS juga sebesar itu. Tapi kenyataannya untuk tingkatan SMA dan SMK sampai sekarang belum ada dana BOS, baru sampai tingkatan SD dan SMP sederajat.

''Artinya pemerintah belum mampu secara maksimal untuk membiayai pendidikan. Saya pertegas, saat ini predikat pendidikan kita belumlah pendidikan gratis tapi baru sebatas pendidikan bersubsidi,'' ujar Fauzar.

Terkait penggunaan dana BOS untuk SD dan SMP, dikatakan Fauzar, jika dalam pemanfaatannya ternyata tidak mencukupi untuk memperlancar proses pendidikan, masih boleh dilakukan pungutan kepada orang tua murid asalkan mengikuti ketentuan yang ada dan besaran iuran harus dalam batas yang wajar.

Keadaan ini, lanjut Fauzar, sebenarnya bukan fenomena yang baru di Indonesia. Meski gencar para pemimpin berkampanye pendidikan gratis, namun permasalahan putus sekolah dan sekolah mahal masih jadi momok bagi masyarakat kurang mampu.(gus)