PEKANBARU - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau aktivitas perdagangan di Pasar Bawah Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (4/1/2023). Jokowi mengatakan, kunjungannya ke pasar tersebut untuk memastikan bahwa optimisme para pedagang bisa terus meningkat pada tahun 2023.

"Saya masuk ke pasar bawah untuk melihat geliat ekonomi di pasar utamanya yang berkaitan dengan omzet apakah dibandingkan tahun 2021 lebih baik, para pedagang menyampaikan 2022 lebih baik," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (4/1/2023).

Jokowi mengatakan, pedagang berharap pendapatan atau omzet dapat naik pada tahun 2023. Terlebih, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dicabut. "Tapi setelah PPKM dicabut para pedagang berharap omzetnya lebih baik, artinya di tahun 2023 semuanya berharap dan optimisme lebih baik dari tahun 2022," ujar dia.

Seorang pedagang di Pasar Bawah bernama Masria mengaku bangga karena Riau menjadi provinsi pertama yang dikunjungi Presiden Jokowi pada 2023. "Pertama kali kami merasa bangga di tahun 2023 kami dapat kunjungan di sini, pertama sekali Pak Presiden langsung ke Riau, kunjungan perdananya tahun 2023. Kami bangga sekali," ucap Masria.

Saat berjumpa dengan Jokowi, Masria mengatakan bahwa Jokowi tertarik dengan salah satu barang dagangan berupa kain songket khas Riau. "Alhamdulillah tadi Bapak (Presiden) suka ini songket yang papa mama, langsung beli yang warna hijau, lembut (bahannya), Bapak (Presiden) suka," tutur Masria.

Selain itu, pedagang pasar bernama Meri juga senang atas kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Bawah. Meri pun berharap agar kunjungan Jokowi juga sekaligus dapat menarik masyarakat untuk dapat mengunjungi pasar tersebut.

"Baru pertama kali jumpa, ada dag-dig-dug juga, senang gitu baru pertama kali jumpa, tapi senang sudah berkunjung ke Pasar Bawah, biar Pasar Bawah itu terpromosi juga ke daerah luar," jelas dia.

"Selain itu, Pasar Bawah ini juga terkenal dari mana-mana. Kalau ke Pekanbaru nggak ke Pasar Bawah itu nggak afdal," sambung Meri.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menghentikan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia, mulai Jumat (30/12/2022). Dengan begitu, tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat.

"Lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara Jakarta, Sabtu 30 Desember 2022.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," sambungnya.

Dia menyampaikan bahwa pencabutan PPKM menyusul situasi Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali. Jokowi menuturkan pemerintah juga telah melakukan kajian selama lebih dari 10 bulan. "Per 27 Desember 2022, 1,7 kasus per satu juta penduduk, positivity rate mingguan itu 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau bor berada di angka 4,79 persen dan angka kematian di angka 2,39 persen. Ini semuanya berada di bawah standar dari WHO," katanya.***