WASHINGTON -- Joe Biden resmi menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS), Rabu (20/1/2021), setelah diambil sumpahnya oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts di Gedung Capitol, Washington DC, AS.

Sementara Kamala Harris dilantik sebagai Wakil Presiden AS dan diambil sumpahnya oleh Hakim Agung Sonia Sotomayor.

Harris resmi menjadi perempuan pertama, orang kulit berwarna pertama, dan orang Asia Selatan pertama yang menjadi Wakil Presiden AS.

Dikutip dari Kompas.com, dalam pidato pertamanya sebagai Presiden AS, Joe Biden meminta seluruh rakyat AS untuk bersatu.

Dia juga berbicara tentang tantangan yang akan dihadapi pemerintahannya termasuk pandemi virus corona dan kebangkitan supremasi kulit putih.

Dengan adanya tantangan itu, Biden mengatakan dia akan menghadapinya dan pemerintahannya akan mengalahkan setiap rintangan.

Dia mengulangi sumpah kampanyenya untuk memulihkan jiwa masa depan Amerika sambil menekankan bahwa aksi nyata diperlukan lebih dari sekadar kata-kata.

''Itu membutuhkan hal yang paling sulit dipahami dari semua hal dalam demokrasi: persatuan,'' tutur Biden sebagaimana dilansir dari BBC.

Biden menyerukan rakyat AS untuk lebih saling menghormati satu sama lain di dalam kehidupan bermasyarakat.

Dia mengatakan bahwa persatuan diperlukan untuk kebesaran Amerika.

''Hentikan teriakan dan turunkan suhu. Tanpa persatuan tidak ada perdamaian,'' tutur Biden.

''Persatuan adalah jalan ke depan. Dan kita harus bertemu momen ini sebagai Amerika Serikat,'' imbuh Biden.

Biden juga berjanji untuk menjadi presiden bagi semua orang Amerika, termasuk mereka yang tidak mendukungnya.

''Saya akan berjuang keras untuk mereka yang tidak mendukung saya seperti mereka yang mendukung,'' kata Biden.***