JAKARTA -- Tim gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, dan unsur lainnya, mulai Rabu (20/1/2021), menghentikan operasi pencarian 3 orang korban gempa bumi yang diperkirakan masih tertimbun material longsor di Dusun Aholeang, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

''Keadaan di lapangan tidak memungkinkan untuk kita melakukan penggalian, kami sudah sepakat seperti di rilis,'' kata Juru Bicara Basarnas Makassar Hamsidar, Rabu (20/1) petang, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Tiga korban, yakni Ahmad atau Papa Naba (laki-laki), Nurlia (perempuan), dan Nurfatma (perempuan), diduga telah tertimbun longsor sejak peristiwa gempa magnitudo 6,2 beberapa hari lalu.

Tim gabungan menilai material longsor berupa tanah dan bebatuan sangat labil. Kondisi yang demikian, kata Hamsidar, memungkinkan terjadinya longsor susulan yang justru membahayakan tim gabungan.

Hamsidar menyatakan, hingga saat ini masih terdapat potensi longsor susulan baik karena gempa kecil maupun hujan.

''Itu jadi pertimbangan kenapa kami tidak melakukan penggalian yang dalam di lokasi kejadian,'' terang Hamsidar.

Sebelumnya, Saidar Rahman Jaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC) melalui keterangan resmi yang dibagikan Hamsidar menyatakan pencarian dan pertolongan korban terduga tertimbun longsor di Desa Mekkatta dihentikan.

Berkaitan dengan hal ini, tim gabungan telah bermusyawarah dengan pihak keluarga dan disaksikan oleh aparat pemerintah desa, kepolisian dan Babinsa setempat.

''Hasil musyawarah yakni keluarga korban dapat menerima kejadian ini dengan ikhlas sebagai suatu musibah yang menimpa mereka,'' dikutip dari rilis tersebut.

Diketahui tiga warga Dusun Aholeang, Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda diduga tertimbun longsor sejak gempa hari pertama yang mengguncang wilayah barat pesisir Sulbar.

Longsor akibat gempa juga sempat terjadi di beberapa wilayah kecamatan Malunda, antara lain, Dusun Aholeang, Desa Mekkatta serta Dusun Salu Biru dan Salurindu, Desa Salutahongan.

Malunda sendiri merupakan kecamatan pelosok yang berada di ujung utara Kabupaten Majene, berbatasan langsung dengan Kecamatan Tapalang, wilayah paling selatan Kabupaten Mamuju. Keduanya berbatasan langsung dengan pantai barat Pulau Sulawesi.***