PEKANBARU - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Riau, Hardianto mengungkapkan ada beban berat yang akan diemban oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Pekanbaru, Muhammad Rahul.

Dikatakan Hardianto, di Pemilu 2024 mendatang, Rahul akan dihadapkan pada Pemilu serentak, dimana Pemilu Legislatif, Pemilu Kepala Daerah dan Pemilu Presiden akan dilakukan dalam tahun yang sama.

Untuk Legislatif, Rahul sudah diberi target untuk bisa meraih kursi Ketua DPRD Pekanbaru, karena perolehan kursi Gerindra terus meningkat sejak ikut Pemilu di Pekanbaru. Dan saat ini, Gerindra sudah di posisi Wakil Ketua DPRD Pekanbaru.

Selain legislatif, target berat lain yang menanti adalah Pilpres, mengingat pada Pilpres lalu, Ketua Umum Prabowo Subianto berhasil menang telak di Pekanbaru, dengan selisih mencapai 200 ribuan suara. Dimana, Jokowi-Amin meraih 126.247 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga dengan 352.417 suara.

"Alhamdulillah, kita sangat apresiasi warga Pekanbaru, yang sudah memenangkan Pak Prabowo di Pekanbaru. Kedepan, beban yang paling berat adalah, ketika Prabowo kembali maju, kemenangan harus lebih besar dari hari ini," tegasnya, Minggu (25/7/2021).

Artinya, lanjut Hardianto, jika pada Pilpres 2019 lalu Prabowo bisa menang telak, di Pilpres 2024 mendatang, Gerindra Pekanbaru wajib memenangkan kembali Prabowo di Pekanbaru dengan suara yang lebih besar.

"Jadi penekanannya, selain menang, nilai kemenangan harus lebih besar dari 2019 lalu," tambahnya.

Prabowo memang diisukan kembali maju di Pilpres 2024, bahkan di beberapa lembaga survey, nama Prabowo Subianto dianggap masih cukup kuat untuk bertarung lagi di Pilpres.

Menteri Pertahanan itu bahkan tak menampik jika masih ada peluang dirinya untuk maju di Pilpres 2024. Dilansir dari wawancaranya bersama Deddy Corbuzier, Prabowo menyebut dia siap mengabdi untuk Indonesia.

Menurut Prabowo, mencalonkan diri sebagai Capres merupakan persoalan pengabdian.

Ia mengatakan bahwa semua orang yang mencintai tanah airnya jika diberi kesempatan untuk mengabdi pada negara akan bersedia diajukan menjadi calon presiden.

"Saya kira semua orang yang cinta tanah air kalo diberi kesempatan untuk mengabdi pasti mau dong, banyak (yang mau) kader-kader juga banyak," ujarnya. ***