TELUKKUANTAN - Harga minyak goreng di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau masih Rp19 ribu sampai Rp22 ribu per liter. Padahal, mulai hari ini, pemerintah pusat sudah menetapkan satu harga yakni Rp14 ribu per liter.

Menurut Azhar, Kepala Dinas Koperasi UKM Dagrin Kuansing, masih mahalnya minyak goreng disebabkan karena barang yang tersedia di pedagang masih stok lama, dengan modal yang juga tinggi.

"Minyak subsidi belum sampai. Stok saat ini masih modal lama, kalau dijual Rp14 ribu, tentu pedagang merugi," ujar Azhar, Rabu (19/1/2022) di Telukkuantan.

Jika dalam empat hari ke depan, harga minyak goreng di Kuansing tak juga normal, maka Pemkab Kuansing berencana menggelar operasi pasar. Menurut Azhar, pasar murah yang akan digelar khusus untuk minyak goreng.

"Tadi, saya sudah menjajaki kerjasama dengan Bank Riaukepri untuk operasi pasar. Alhamdulillah, Bank Riaukepri mau subsidi sebesar Rp5 ribu per liter," ujar Azhar.

Rencananya, operasi pasar akan digelar di Telukkuantan. Minyak goreng yang akan dipasarkan sebanyak 500 liter. "Itu jika harga tak kunjung turun dalam empat hari ini."

"Kalau harga turun, Rp14 ribu per liter, maka operasi pasar tidak jadi," tambah Azhar.

Dalam menstabilkan harga, lanjut Azhar, DiskopUKM Dagrin akan menggandeng pihak ketiga, seperti Bank Riaukepri. Ia pun mengapresiasi kesediaan Bank Riaukepri berpartisipasi dalam mensejahterakan masyarakat.***