SELATPANJANG - Jalan Diponegoro di Selatpanjang Kota yang rusak parah akibat mobil crane milik PT Cipta Krida Bahari (CKB) terperosok beberapa waktu lalu belum juga diperbaiki. Selain mengeluarkan debu yang banyak, jalan rusak itu juga membahayakan keselamatan warga.

Jalan Diponegoro dan Jalan Banglas rusak setelah adanya aktivitas mengangkut material mesin dari laut Dorak menuju PLN Jalan Yos Sudarso. Pihak rekanan, PT CKB mengangkut mesin itu menggunakan bebera truk dan mobil crane yang beratnya di atas 50 ton.

Sementara Menurut keterangan pihak Dinas PU, Jalan Diponegoro maksimal beban di atasnya hanya 8 ton. Sedangkan jalan Dorak mampu menahan beban sampai 15 ton.

Jumat (10/11/2017) mobil crane terperosok di Jalan Diponegoro persimpangan Kartini dan Pembanungan. Jalan yang semula sangat mulus menjadi pecah dan retak-retak.

Atas kejadian itu, jalan ditutup dan dialihkan. Sementara pihak perusahaan sibuk mengevakuasi mobil crane.

Setelah 5 hari terperosok, tepatnya tanggal 15 November 2017 dinihari, mobil crane bisa dievakuasi dan dibawa ke Dorak. Namun, jalan bekas mobil crane melintas terlihat rusak parah.

Setelah plat baja (alas digunakan saat evakuasi crane) dibawa pulang, Jalan Diponegoro kembali dibuka untuk umum. Namun, jalan yang rusak hanya ditimbun pasir dan batu (Sirtu).

Tak lama setelah itu, terlihat beberapa pekerja memotong dan membongkar jalan yang rusak. Diantaranya di Jalan Diponegoro dan Jalan Banglas.

Namun, upaya itu hanya sampai memotong dan membongkar hotmix sisa potongan. Tidak diketahui pasti kapan jalan yang rusak itu diperbaiki oleh PT CKB sebagaimana permintaan masyarakat banyak dan hasil hearing dengan DPRD beberapa waktu lalu.

Lubang yang menganga pasca dipotong dan dibongkar hanya diletak kerucut berwarna Oren. Lalu, di Jalan Diponegoro persimpangan Kartini Pembangunan baru ditimbun dengan Sirtu. Timbunan itu membuat jalan licin dan berdebu.

Belum diketahui pasti kapan pihak PT CKB memperbaiki jalan yang rusak parah ini. ***