JAKARTA - Pecatur andalan Indonesia, GM Susanto Megaranto sukses mencatat sejarah denan tiga kali tampil pada Kejuaran Dunia Catur "The Fide World Cup". Berbeda pada penampilan sebelumnya tahun 2007 maupun 2011, Susanto kali ini mendapat ujian berat pada The Fide World Cup 2019 yang digelar di Khanty Mansiysk, Rusia, 9 September hingga 4 Oktober 2019.

Mengapa demikian? Ya, pecatur yang lahir lewat program The Dream Team yang digagas Eka Putra Wirya dan GM Utut Adianto (kini menjadi Ketua Umum PB Percasi) dihadapkan dengan pecatur tangguh tuan rumah GM Sergey Karjakin dengan rating 2760.

Prestasi Sergei Karjakin cukup luar biasa. Bukan hanya menjadi juara dunia tahun 2015, Sergey Karjakin tercatat sebagai pecatur termuda dunia yang meraih Grand Master. Hingga saat ini, rekor pecatur termuda meraih Grand Master dengan usia 12 tahun tujuh bulan yang dicapainya belum terpecahkan.

"Ya, saya akan menghadapi Sergey Karjakin yang merupakan pecatur elit dunia di Kejuaraan Catur Dunia nanti. Namun, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa meraih hasil terbaik. Dan, saya akan belajar dari dua kegagalan sebelumnya untuk bisa melangkah ke babak berikutnya," kata Susanto Megaranto di Jakarta, Selasa, 3 September 2019.

Apa yang dilontarkan Susanto Megaranto itu cukup beralasan. Pasalnya, PB Percasi sudah memberikan perhatian serius dengan menyiapkan strategi bagi Susanto Megaranto untuk menghadapi Sergey Karjakin.

"Kita sudah mengetahui Sergey Karjakin menjadi lawan Susanto yang lolos ke kejuaraan dunia setelah meraih gelar juara Kawasan Zona 3.3 Asia Timur 2019. Sejak itu, kita langsung melakukan riset bersama pelatih asal Rusia, Ruslan Cherbakov untuk mencari formula menghadapi Sergey Karjakin," kata Manajer GM Susanto Megaranto, Kristianus Liem.

Untuk bisa mengimbangi permainan Sergey yang terus bertahan di elo rating 2.760, kata Kristianus Liem yang juga bertindak sebagai sekondan, Susanto Megaranto harus bikin kejutan pada tahap pembukaan.

"Harus ada kejutan yang dilakukan Susanto Megaranto pada tahap pembukaan. Makanya, hasil riset nanti kita akan kembali dikoordinasikan dengan Ruslan Cherbakov tiga hari sebelum pertandingan. Tujuannya untuk sinkronisasi sehingga strategi bisa diteraplkan dengan baik," jelas Kristianus Liem yang melihat ada celah untuk bisa memenangkan pertandingan.

"Bagaimana pun ada keuntungan yang diraih Susanto dalam pertandingan nati. Secara otomatis, Sergey yang tampil di hadapan publiknya akan terbebani sementara Susanto tampil tanpa beban menghadapi pecatur yang elo ratinya lebih tinggi dan memiliki nama besar," tambahnya. ***