JAKARTA -- Banyak orang sangat suka mengonsumsi mi instan, karena selain rasanya yang enak, harganya juga murah dan memasaknya mudah.

Namun perlu diingat, bila sering, apa lagi setiap hari, mengonsumi mi instan, sangat membahayakan bagi kesehatan. Sebab, sebagai makanan ultra proses, mie instan mengandung sodium yang tinggi, lemak jenuh, hingga bahan pengawet.

Dikutip dari detikhealth, berikut 5 bahaya bagi kesehatan bila sering, apa lagi setiap hari, mengonsumsi mi instan:

1. Picu kenaikan berat badan

Makanan enak dan memuaskan identik tinggi lemak, begitu juga dengan mi instan. Menurut Keck School of Medicine, makan satu bungkus mi instan termasuk kaldunya bisa mengasup 14 gram lemak jenuh, yang setara dengan hampir 40% kebutuhan konsumsi lemak harian.

Lemak inilah yang berfungsi memberikan rasa nikmat. Lemak terkandung pada kaldu hingga mi itu sendiri. Hal ini lantaran mi melalui banyak proses sebelum jadi makanan kemasan siap masak.

Proses utamanya adalah dikukus dan digoreng demi menghilangkan kandungan air dan membuat mi instan lebih awet. Nah, asupan lemak berlebih setiap hari memicu kenaikan berat badan dengan cepat.

2. Kenaikan tekanan darah

Makan mi instan tiap hari juga meningkatkan tekanan darah. Hal ini disebabkan tingginya kandungan sodium pada bumbu mi instan. Jumlahnya bahkan bisa mencapai 1.820 mg, menurut Keck School of Medicine.

Jumlah tersebut hampir memenuhi 2/3 rekomendasi asupan sodium harian menurut FDA. Terlalu banyak asupan sodium berkaitan erat dengan kenaikan tekanan darah.

Menurut American Heart Association, tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan kondisi kesehatan serius lainnya. Misalnya gagal jantung dan stroke. Untuk meminimalisir asupan sodium, kamu bisa coba menggunakan hanya setengah bungkus bumbu mi instan saja. Kombinasikan dengan bumbu atau saus rumahan yang lebih lezat.

3. Membuat liver kerja keras

Mi instan dibuat untuk awet dan tahan lama dengan ditambahkan bahan pengawet, perasa buatan, pemanis buatan, dan bahan aditif lainnya. Semua bahan ini bantu menciptakan tekstur, stabilitas, dan rasa mi instan yang kita kenal sekarang.

Sayangnya penambahan banyak bahan aditif membuat mi instan sulit dicerna tubuh. Kondisi ini memberatkan kerja liver. Jika liver dipaksa bekerja keras mencerna mi instan, liver bakal menyimpan lemak di selnya sendiri, dan penumpukan lemak ini bakal merusak liver jika tidak dikontrol.

Disarankan untuk kamu tidak mengonsumsi mi instan setiap hari. Sebab yang bakal terjadi adalah kerja liver bakal makin keras.

4. Memicu gangguan pencernaan

Efek makan mi instan tiap hari membuat sistem pencernaan terganggu. Dr. Braden Kuo, ahli gastroenterologi di Massachusetts General Hospital, pernah melakukan percobaan melihat seperti apa sistem pencernaan seseorang bekerja usai mengonsumsi mi homemade dan mi instan.

Rekaman kamera yang dimasukkan ke sistem pencernaan menunjukkan, mi homemade yang segar dan dibuat tanpa bahan tambahan, bisa tercerna dengan sempurna selama 1-2 jam. Beda halnya dengan mi instan yang butuh waktu jauh lebih lama.

Saat mencerna mi instan juga terlihat kalau perut seseorang begitu aktif maju mundur. Sistem pencernaan berusaha keras untuk memecah mi instan. Meski begitu, Kuo mengatakan butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjang makan mi instan untuk sistem pencernaan.

5. Risiko kena sindrom metabolik meningkat

Penelitian Harvard School of Public Health menunjukkan wanita yang makan mi instan tiap hari memiliki risiko lebih besar alami sindrom metabolik. Kondisi yang mungkin terjadi adalah obesitas, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Kondisi ini secara bersamaan bisa meningkatkan risiko serangan jantung, diabetes, dan kondisi kesehatan lainnya. Sebuah penelitian di Korea Selatan juga menemukan makan mie instan 2-3 kali tiap minggu, berkaitan dengan 68% risiko lebih tinggi alami sindrom metabolik pada wanita.***