PEKANBARU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin mengatakan, perkembangan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Riau sejak tahun 2009 hingga 2019, menunjukkan bahwa tingkat demokrasi di Provinsi Riau mengalami dinamika.

Pada periode tahun 2009-2011, IDI berfluktuasi di kisaran angka 70-an, selanjutnya pada periode tahun 2012-2015 di kisaran angka 60-an, kemudian pada periode tahun 2016-2019 kembali di kisaran 70-an.

Yang mana, IDI Provinsi Riau 2019 mencapai angka 75,21 dalam skala 0 sampai 100. Angka ini mengalami penurunan 2,38 poin dibandingkan dengan IDI 2018 yang sebesar 77,59. Adapun klasifikasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni baik berada di indeks diatas 80, sedang di indeks 60 hingga 80, dan buruk di indeks dibawah 60.

"Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Riau 2019 mencapai angka 75,21. Capaian kinerja demokrasi Indonesia Riau ini masih berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun IDI Provinsi Riau tahun 2019 masih masuk pada kategori sedang, namun telah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan empat tahun yang lalu," kata Misfaruddin di Pekanbaru, Senin (10/8/2020).

Ia kembali menjelaskan, bahwa perubahan angka IDI Provinsi Riau dari tahun 2018 ke tahun 2019 dipengaruhi oleh penurunan aspek Kebebasan Sipil sebesar 1,73 poin dari 86,88 menjadi 85,15 poin, aspek Hak-Hak Politik turun sebesar 1,09 poin dari 62,77 menjadi 61,68 poin, dan aspek Lembaga Demokrasi sebesar 5,28 poin dari 89,47 menjadi 84,19 poin.

"Dinamika tingkat demokrasi di Provinsi Riau juga tercermin dari ketiga aspek pembentuk IDI tersebut. Yakni aspek Kebebasan Sipil sebesar 85,15 poin kategori baik, aspek Hak-hak Politik sebesar 61,68 poin kategori sedang dan aspek Lembaga Demokrasi sebesar 84,19 pon kategori baik," ujarnya. ***