PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Dampak dari matinya ribuan ikan di sepanjang aliran Sungai Kampar pada akhir tahun 2014 lalu, menyisakan penderitaan bagi nelayan yang berada di tiga desa, di Kecamatan Pelalawan. Yakni Desa Kuala Tolam, Desa Rangsang dan Sungai Ara.

Sejak peristiwa tersebut, penghasilan nelayan tangkap ikan menurun drastis. Seperti diungkapkan oleh salah satu nelayan tangkap ikan di Sungai Ara.

"Sekarang hasil tangkapan ikan menurun drastis, semenjak kematian ikan dulu," tutur Sahir, Sabtu (16/5/2015).

Menurut Sahir, hasil tangkapan ikan sekarang jauh berkurang jika dibandingkan dengan sebelum kejadian matinya ribuan ikan di sepanjang aliran Sungai Kampar. Masyarakat yang kebanyakan bermata pencaharian sebagai penangkap ikan, saat ini mengalami kesulitan.

"Nelayan tidak lagi bisa mendapatkan ikan seperti biasanya. Yang jelas mata pencaharian para nelayan terancam," katanya.

Seperti diberitakan GoRiau.com sebelumnya, ribuan ekor lebih ikan ditemukan mati mengapung di sepanjang aliran Sungai Kampar, mulai dari Desa Kuala Tolam, Desa Rangsang dan Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan.

Kejadian matinya ikan-ikan disepanjang aliran Sungai Kampar, yang melintasi tiga desa itu terjadi pada, Rabu (10/12/2014). Dari seluruh jenis ikan-ikan yang ditemukan mati mengapung di Sungai Kampar adalah jenis ikan yang hidupnya berada di dasar sungai.

Beberapa jenis ikan dasar yang ditemukan mati mengapung tersebut diantaranya seperti ikan Wajang, Senggarat, Tapa, Botot serta berbagai jenis ikan dasar lainnya.(***)