SELATPANJANG - Pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Meranti menyalurkan sekitar 1 ton beras kepada seluruh nelayan yang ada di Desa Sokop, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kamis (17/9/2020) siang.

Beras yang dibagikan kepada 90 nelayan tersebut merupakan beras cadangan pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Silaturahmi dan pemberian bantuan tersebut dihadiri oleh pihak pemerintah desa, ketua kelompok nelayan Desa Sokop, Ali, Ketua HNSI Kabupaten Kepulauan Meranti, Rony Samudra SH, Wakil ketua HNSI, Syamsidir Salim, Sekretaris HNSI Kabupaten Kepulauan Meranti, M Qarafi serta beberapa pengurus lainnya.

Kepala Desa Sokop, Irwan sangat mengapresiasi kunjungan pengurus HNSI Kepulauan Meranti di desanya. Irwan berharap, HNSI menjadi wadah dan pelindung bagi nelayan di desanya. Sebab, selama ini nelayan di desanya kurang mendapatkan perhatian dari pihak terkait.

Irwan sempat kesal karena pembentukan salah satu kelompok nelayan tidak melaporkan kepadanya dan dia berharap hal tersebut kedepannya tidak terulang kembali.

"Saya sedikit kecewa karena pembentukan kelompok ini tidak melapor. Sebagai kepala desa, saya wajib tahu tentang hal ini, namun saya tidak mempermasalahkan hal ini dan saya berharap kedepannya tidak terulang kembali dan sama-sama kita saling menghargai," kata Irwan.

Menimpali apa yang disampaikan oleh Kepala Desa Sokop, Ketua HNSI Kabupaten Kepulauan Meranti Rony Samudra SH mengatakan walaupun sebelumnya tidak melapor, tentunya hal  tetap meminta persetujuan kepala desa nantinya.

"Jika ada komunikasi yang kurang kami dari pengurus HNSI meminta maaf, namun terkait hal ini tetap akan sampai laporannya, karena akan ada dokumen yang harus ditandatangani oleh kepala desa, kami dari HNSI sifatnya hanya memfasilitasi saja," ujar Rony.

Rony juga mengatakan jika pihaknya diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah untuk menyalurkan puluhan ton beras.

"Beras yang kita bagikan ini merupakan beras cadangan pemerintah dan HNSI diminta untuk menyalurkannya dan kita taunya bantuan ini kita serahkan kepada nelayan dibawah naungan kita. Alhamdulillah Desa Sonde yang pertama kita salurkan. Saat ini sebanyak 80 ton tersedia, sedangkan nelayan kita tercatat sebanyak 8000 an, mudah-mudahan cukup, dan jika ada nelayan yang tak dapat cepat diinformasikan, stok masih banyak," kata Rony.

Rony Samudra juga mengatakan sejak terbentuk 6 bulan lalu, pihaknya sudah banyak menyelesaikan persoalan dan masalah yang dihadapi nelayan di Kepulauan Meranti.

"Enam bulan terbentuk sudah banyak masalah yang dihadapi nelayan kami selesaikan. Selain itu dengan segala kekuatan kita bergerak membantu masyarakat nelayan untuk mendapatkan legalitas. Dalam HNSI  tidak ada penganggaran khusus, kita hanya kerja sosial, namun disini ada respon pemerintah terhadap pergerakan yang kita lakukan. Yang jelas tugas kami adalah untuk melegalkan saja, bantuan yang diberikan hanya bonus," ujarnya.

Dalam berbagai kesempatan, Ketua HNSI itu juga menyatakan komitmen HNSI Kepulauan Meranti untuk memfasilitasi para nelayan dalam hal mengurus izin kapal dan izin kegiatan penangkapan ikan.

Tidak hanya itu, HNSI juga siap memfasilitasi nelayan dalam hal pengurusan kartu pelaku usaha perikanan dan kartu Asuransi nelayan.

"Legalitas bagi seorang nelayan itu sangatlah penting, jika tidak ada itu maka ketika ada permasalahan kita sulit dan kalah di lapangan maupun di persidangan. Selain itu dengan legalitas yang dimiliki, bantuan yang datang dengan mudah akan didapatkan," kata Rony.

Sementara itu, Sekretaris HNSI Kabupaten Kepulauan Meranti, M Qarafi menambahkan legalitas bagi nelayan itu juga menjauhi nelayan dari potensi konflik yang akan terjadi.

"Legalitas nelayan penting, hari ini kita datang dan mengunjungi para nelayan yang ada di Desa Sokop untuk mendata dan ingin melegalkan terhadap aktifitas menangkap ikan yang dilakukan selama ini. Jangan pikir nelayan kecil tak perlu izin, dan yang paling penting itu adalah potensi konflik nelayan di Sungai Sodor dan ini sudah kami baca dan dipetakan jauh hari," kata Qarafi.

Selain itu kata Qarafi, pihaknya juga akan memfasilitasi pembentukan kelompok dan pengurusan lainnya.

"Kita akan fasilitasi semua pengurusan tentang nelayan, tak perlu ke Selatpanjang, kita akan urus semuanya dan kita gratiskan pengurusannya. Selain itu kita akan juga bantu terhadap pembentukan kelompok, karena bantuan dari pemerintah itu diberikan kepada kelompok, bukan perorangan,  termasuk membuatkan proposalnya termasuk menghadirkan penyuluh perikanan kesini," ujar Qarafi.

Dikatakan lagi, Kehadiran HNSI ini memberikan solusi atas permasalahan yang dialami para nelayan di Desa Sokop. Karena nelayan bisa menjadikan HNSI sebagai wadah nelayan untuk mengadu.

Terakhir dikatakan, HNSI juga mendorong seluruh nelayan untuk terdaftar didalam asuransi, agar kedepannya para nelayan terjamin keselamatannya.

"Asuransi bagi nelayan juga penting, dimana jika ada sesuatu terjadi terhadap nelayan bisa menjadi jaminan bagi dirinya dan pegangan untuk ahli warisnya. Untuk itu kita mendorong semua nelayan bisa masuk dan terdaftar kedalam asuransi," pungkasnya.***