PAMEKASAN - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengajak umat Islam selalu menjunjung tinggi semangat kesatuan dan persatuan demi membela Islam.

Ajakan itu disampaikan Rizieq dalam ceramahnya pada kegiatan bertajuk ''Meraih Kejayaan Islam dalam Bingkai NKRI'' yang digelar di area Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (13/4/2017).

''Umat Islam harus tetap semangat menjaga persatuan dan kesatuan demi membela Islam dan Al-Quran, mari kita jaga dan jangan sampai terpecah belah,'' ungkapnya.

''Dalam ayat Al-Quran sudah dijelaskan dan diperintahkan untuk bersatu dan tidak bercerai berai, karena wajib atas kamu sekalian untuk bersatu dan bersaudara satu sama lainnya,'' imbuhnya.

Rizieq juga mengingatkan agar umat Islam tidak bercerai-berai, karena hal itu bisa mengakibatkan kekalahan. ''Masih ingat aksi 212, itu adalah aksi yang digembosi dan diteror oleh pemerintah termasuk oleh TNI-Polri. Mereka menakut-nakuti pemilik armada bus agar tidak melayani ke Jakarta,'' beber Habib Rizieq.

''Kekuatan Allah tidak bisa digembosi dan tidak bisa diteror. Terbukti massa tetap banyak yang datang ke Jakarta. Karena aksi itu murni bela Islam, walaupun penggembosan mengerahkan kekuatan TNI-Polri. Bahkan yang datang juga berasal dari berbagai ormas,'' tegasnya.

Pihaknya juga menilai sejumlah kelompok liberal banyak yang memfitnah umat Islam. Hal itu terbukti dengan sikap mereka yang justru tidak tunduk terhadap para ulama. ''Bagaimanapun umat Islam tetap patuh kepada ulama, umat Islam tetap disiplin,'' sambung Rizieq.

''Aksi 212 dituduh aksi anti NKRI dan tidak cinta Pancasilais, padahal yang tidak cinta NKRI dan Pancasila adalah orang-orang yang perlu diuji kecintaannya. Yakni mereka yang membunuh kiai dan membubarkan pengajian,'' ujarnya.

Pemerintah dan ulama seharusnya beriringan dan tidak harus timbul aksi turun ke jalan seperti Aksi 212, namun pemerintah juga harus bersikap adil dengan meminta agar orang kafir tidak mengganggu orang Islam. ''Jika terjadi seperti itu, maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam,'' kata Rizieq.

Penerapan hukum berkeadilan tentunya akan menjadi harapan semua pihak, termasuk umat Islam. ''Jika pemerintah menegakkan hukum dengan cara yang adil, umat Islam tidak akan turun jalan,'' tegasnya.

''Dulu yang melawan penjajah Jepang dan Belanda adalah ulama, karena TNI-Polri belum lahir. Jangan sampai ulama di kriminalisasi, ulama tidak akan mundur untuk membela Islam. Tapi yang perlu diketahui, penista agama bukan umat Islam, tapi orang kafir. Kriminalisasi agama harus distop,'' bebernya.

Pihaknya menegaskan pemimpin yang baik mereka yang peduli terhadap umat dan tidak membiarkan umatnya menderita, apalagi Islam siap membela ulama dan bela negara.

''Umat Islam tidak takut kepada segelintir orang yang menghina Islam dan penista Al-Quran. Sebagai umat Islam kita harus cinta Al-Quran, karena Al-Quran adalah pedoman, iman, pemersatu dan petunjuk umat Islam,'' pungkasnya.***