KONAWE SELATAN - Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid mengingatkan, untuk menjadi seorang pemimpin, tidak bisa hanya bermodalkan mental saja. Namun juga wajib memiliki akhlak yang baik dan punya akidah.

Demikian diungkapkan Jazilul Fawaid saat memberikan materi Sosialisasi 4 Pilar MPR ke sejumlah santri di Pondok Pesantren Minhajut Thulabb Konawe Selatan, Jumat (11/9/2020) malam.

"Setiap pemimpin wajib hukumnya punya akidah dan akhlak. Jadi tidak hanya cukup mental dan keberanian," ujarnya. 

Untuk itulah kata Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, para santri ditempa sedemikian rupa, untuk dijadikan para calon pemimpin. "Di pesantren ini lengkap, selain dididik ilmu agama, juga dididik ilmu kepemimpinan, dididik akhlak dan akidahnya. Makanya saya bangga pernah jadi santri," urainya. 

"Saya mau nanya adik-adik santri di sini, kalau solat jamaah telat dihukum tidak? Kalau saya dulu duhukum, memang kelihatan keras, tapi itulah bentuk didikan disipilin untuk membentuk karakter pemimpin. Dan Alhamdulillah saya selama di Pesantren dapat ilmu yang bermanfat, jadi manfaat dari ilmu yang saya dapat, minimal sekarang duduk jadi pimpinan MPR. Bisa melantik Presiden," candanya.

Mencari ilmu kata Pria asal Pulau Bawean Gresik, Jawa Timur ini, yang terpenting adalah bermafat. "Minimal bermafaat bagi diri sendiri, manfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Punya ilmu banyak, pinter tapi keminter dan tak ada manfaatnya buat apa," tandasnya.

Untuk itu, Ia meminta para santri untuk bersabar dalam menimba ilmu dan terus mengejar strata pendidikan. Tapi keilmuan, harus dimulai dengan ilmu tentang ketuhanan.

"Nggak ada gunanya hidup kalau nggak kenal Tuhannya," kata Gus Jazil.

Kesabaran dalam menuntut Ilmu, pesan Jazilul, adalah bekal untuk menjadi pemimpin. "Karena setiap pemimpin, yang ditempa itu adalah mentalnya,".

Sementara mengenal Tuhan dengan baik, dijelaskan Jazilul, adalah cara untuk mendapatkan keberkahan. Bahkan ketika ilmu yang dimiliki tidak cukup banyak. "Itu kenapa Pancasila dimulai dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini adalah pasal utama untuk kita bisa mengimplentasikan pasal-pasal lainnya dalam kehidupan berbangsa. Bagaimana menjadi pemimpin  yang amanah dalam mewujudkan Keadilan Sosial misalnya, jika Ia tak takut pada Tuhannya?" paparnya.

Menurutnya, siapapun yang mencari Ilmu tapi Ilmu yang didapat tidak menjadi petunjuk bagi dirinya, "maka itu tanda Allah menjauh dari dirinya lantaran dosa-dosanya. Jika menunut Ilmu dimulai dari ilmu ketuhanan dan dengan niatan yang bersih, maka Allah akan menjadikan ilmu yang didapat sebagai pentujuk bagi seseorang itu.

Turut hadir dalam sosialisasi Empat Pilar MPR RI itu, Pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Thullab, Gus Wildan, dan tokoh lain di antaranya, Kyai Khozir, Dewan Syuro PKB Kendari, Ketua PKB Provinsi Sultra, Bambang sutejo, serta rombongan dan staf ketua PKB Konawe Selatan.***