BENGKALIS - Akses satu-satunya menuju Pulau Bengkalis di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau melalui peyeberangan di Pelabuhan RoRo Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu menuju Pelabuhan RoRo Air Putih. Sehingga untuk mengurangi keterisolasian Pulau Bengkalis perlu adanya cara lain.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau (Gubri), Drs H Syamsuar MSi disela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Bengkalis, Jumat (4/6/2019). Saat ini, dirinya sudah memikirkan cara, bagaimana mengurangi keerisolasian Pulau Bengkalis.

"Kedepannya, kita mengupayakan dari Pelabuhan Tanjung Buton Desa Mengkapan (Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak) bisa menuju Lukit (Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti), menggunakan kapal RoRo (Roll on Roll off)," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Untuk melengkapi penyeberangan tersebut, dikatakan Syamsuar, Pemerintah Provinsi Riau akan membangun jalan provinsi di Pulau Padang dari Lukit ke Dakal. Sehingga, masyarakat akan bisa menyeberang dari Dakal ke Ketam Putih (Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis).

"Jika akses jalan sudah dibuka dan ada penyeberangan ke sana, tentunya hal itu bisa menjadi alternatif masyarakat yang mau ke Pulau Bengkalis. Sehingga mampu mengurai antrian di Pelabuhan Sungai Pakning pada waktu tertentu," ujar Syamsuar.

Sementara saat Syamsuar melakukan kunjungan kerja di Pulau Bengkalis, ia melihat dan merasakan secara langsung jalan yang belum siap di Ketam Putih menuju ke Bantan Air ada yang belum dikerjakan. Nantinya Pemerintah Provinsi Riau akan membantu pembangunan jalan yang belum selesai itu hingga tuntas.

"Pembangunan tersebut tentunya dilakukan secara bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Sehingga nantinya permasalahan infrastruktur dan abrasi di Pulau Bengkalis bisa tuntas," ungkap Syamsuar.

Inilah cara Syamsuar mendukung pembangun infrastruktur dan memperhatikan pulau terluar di Riau. Dimana dalam waktu dekat ini, Syamsuar akan kembali rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman untuk mendukung pulau terluar di Provinsi Riau dan menahan abrasi yang terjadi.

Syamsuar juga sudah mengusulkan ke Badan Perencanaan Nasional (Bapenas), terkait pulau terluar dan daerah perbatasan ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) selama 5 tahun, yang menjadi program Presiden Republik Indonesia yang akan datang.

"Dari situlah nantinya kita berharap adanya alokasi anggaran, dalam rangka abrasi, pembangunan infrastruktur dan adanya pemberdayaan masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Kita berharap ini bisa dituntaskan segera," jelas Syamsuar. (advertorial)