PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar berharap pandemi COVID-19 yang melanda "Bumi Lancang Kuning" ini tidak diperparah lagi dengan bencana asap sehingga masyarakat di wilayah ini diminta tidak melakukan pembakaran lahan.

"Apalagi status siaga darurat Karhula di Provinsi Riau masih berlangsung dari 11 Februari 2020 hingga 31 Oktober 2020 dan diharapkan jangan sampai ada warga yang membakar lagi, sebab lebih baik mencegah dari pada melakukan penanggulangan yang begitu sulit," kata Syamsuar dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.

Menurut Syamsuar bencana Karhutla yang nyaris rutin terjadi setiap tahun, seharusnya sudah tidak perlu lagi terjadi. Apalagi Pemerintah Provinsi Riau dan instansi terkait saat ini pun tengah bahu-membahu untuk menangani pandemi COVID-19, karena kedua bencana tersebut merupakan ancaman yang nyata dan dapat sangat merugikan masyarakat, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.

"Sebab kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan seperti tahun 2019 dampaknya ini dari segi kesehatan sama menyerang paru-paru. dan COVID-19 juga sasarannya paru-paru," kata Gubri.

Coba bayangkan, katanya lagi, dengan kondisi yang sama, kita dihadapkan dengan Karhutla dan COVID-19 sekarang kalau masuk rumah sakit bagaimana jadinya, dua kali lipat. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu, tapi ini juga kita harus jaga bersama," tuturnya. ***