BALI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan, pandemi Covid-19 tak hanya meluluh lantahkan perekonomian UMKM hingga industri besar. Pelaku usaha kecantikan seperti dokter kulit juga terkena imbasnya. Seperti dialami Dr. dr. Ketut Kwartantaya beserta istri, yang memiliki klinik kecantikan AKL Clinic di Bali. Beruntung libur panjang akhir Oktober ini membuat Bali kembali bergeliat.

"Klinik AKL yang berdiri sejak tahun 2007 ini melayani pasien domestik sekitar 80 persen. Sisanya 20 persen berasal dari mancanegara seperti Perancis, Italia dan Australia. Di saat normal, rata-rata kunjungan diatas 100 pasien. Sejak pandemi Covid-19, kunjungan pasien menurun 50-60 persen. Bisa dimaklumi jika pandemi tak lagi membuat orang memikirkan kecantikan, namun lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan jiwa," ujar Bamsoet usai ngobrol santai (Ngobras) dengan dr. Ketut di Bali, Sabtu (31/10/2020).

Bamsoet juga mencoba langsung perawatan yang diberikan AKL Clinic. Terutama untuk membersihkan wajah dan membuang benjolan-benjolan kecil di berbagai bagian tubuh tanpa rasa sakit karena menggunakan laser Alma dan CO2 dari Amerika Serikat.

"Disini juga melayani perawatan kulit lain seperti cheemical peels dermolissage, rejuv peels, lasers, dan lainnya. Seiring berangsur pulihnya aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19, serta mulai dibukanya Bali untuk turis domestik, membuat minat masyarakat untuk memperhatikan kesehatan kulit dan wajah juga mulai kembali lagi," kata Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, menjaga kesehatan kulit dan wajah juga penting dilakukan. Agar penampilan tetap segar, sehingga bisa percaya diri tatkala bertemu dengan siapapun. Saat ini klinik yang menawari perawatan kulit dan wajah mulai menjamur, konsumen memiliki banyak pilihan dengan harga yang beragam.

"Jika dahulu harganya selangit, kini sudah mulai membumi, karena pelaku usaha sudah semakin banyak minat konsumen juga meningkat. Usaha klinik perawatan kulit dan wajah adalah bagian dari pergerakan roda ekonomi nasional, karenanya perlu didukung. Tidak perlu lagi ada dikotomi antara pria dan wanita dalam melakukan perawatan kulit dan wajah. Karena keduanya sama-sama memerlukan. Wanita butuh memiliki kulit dan wajah yang sehat. Begitupun dengan pria," pungkas Bamsoet.***