PEKANBARU - Dalam rangka mematangkan kelas internasional yang akan di buka pada tahun 2018, Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Riau menggelar bridging program.

Bridging program ini berlangsung selama satu hari diiikuti oleh lebih dari 15 dosen dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Unilak di aula lantai II, Senin (20/2/2018).

Pelatihan ini sendiri dibuka oleh Wakil Rektor I Unilak, Dr Junaidi dan dihadiri Kepala Balai Bahasa Unilak, Kurniawan MPd.

Dr Junaidi dalam sambutanya mengatakan, bahwa berbagai persiapan telah dimatangkan dalam membuka kelas internasional ini, setelah beberapa waktu lalu studi banding ke UII Yogyakarta.

"Makanya saat ini, bridging program kami gelar untuk mematangkan persiapan kelas internasional dan menjebatani antara dosen-dosen yang mengajar di kelas internasional tentang berbagai hal," ujarnya.

Ia menegaskan, dalam kelas internasional tersebut tidak merubah kurikulum melainkan hanya mengalihkan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

"Untuk di awal-awal ini, kami belum bermain dual degree. Di kelas internasional ini semua akan menggunakan bahasa Inggris baik dari segi pengajaran, pembelajaran. diskusi, presentasi dan tugas-tugas mahasiswa," ungkapnya.

Adapun kelas internasional ini dibuka di Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Tahap awal saat ini baru satu kelas dengan target 30 mahasiswa. Untuk mahasiswanya yang akan masuk di kelas ini, Unilak melalui balai bahasa akan melakukan seleksi. Beberapa syarat diantaranya ToEFL.

"Perlu diingat untuk mahasiswa yang masuk kelas internasional ini tidak dikenakan biaya tambahan. Ini sudah menjadi arahan ibu Rektor," ujarnya lagi.

Di tempat yang sama, Kurniawan MPd, selaku kepala balai bahasa Unilak mengatakan, bahwa nantinya balai bahasa akan melakukan pelatihan singkat kursus bahasa Inggris selama mahasiswa tersebut mengikuti kelas internasional.

"Supaya makin matang kemampuan mahasiswa. Selain itu, kami juga akan berupaya menghadirkan narasumber dari kedutaan besar Amerika untuk memberikan pelatihan nantinya. Pelatihan ini berlangsung secara serius, santai dan diisi dengan sesi tanya jawab oleh dosen-dosen yang hadir," ucap Kurniawan. ***