JAKARTA – Seorang gadis di Kota Mineiros, negara bagian Goias, Brasil, melahirkan bayi kembar sekitar 16 bulan lalu saat dirinya berusia 17 tahun.

Ternyata, dua bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan gadis yang tidak disebutkan namanya itu memiliki ayah yang berbeda. Gadis yang kini berusia 19 tahun itu, baru mengetahui dua bayinya memiliki ayah berbeda saat kedua putranya itu berumur 8 bulan.

Peristiwa ini merupakan kasus sangat langka di dunia, baru tercatat 20 kasus.

Dikutip dari detik.com yang melansir Daily Star, wanita itu tidak langsung mengetahui bahwa anak kembarnya memiliki ayah yang berbeda. Ketika kedua bayinya berusia delapan bulan, ia baru melakukan tes DNA dan terkejut dengan hasilnya.

Setelah melahirkan, si ibu yang memang belum menikah itu meminta seorang pria yang diyakini adalah ayah anak kembarnya untuk melakukan tes DNA sebagai pembuktian. Ia pun tidak salah karena pria tersebut memang benar ayah dari bayinya tapi hanya salah satu saja. Ketika itu, ia pun baru teringat pernah berhubungan seksual dengan dua pria berbeda di hari yang sama.

''Aku ingat aku berhubungan seks dengan pria lain lalu aku menelepon dia untuk melakukan tes dan ternyata positif. Aku terkejut dengan hasilnya. Aku tidak tahu ini bisa terjadi dan bayi-bayiku sangat mirip,'' katanya.

Meski punya anak kembar dengan dua pria yang berbeda, ibu muda itu mendaftarkan kedua anaknya dengan satu nama ayah. Beruntung pria tersebut juga bersedia untuk mengurus kedua bayi meski salah satunya bukan anak kandung.

''Dia merawat keduanya, banyak membantuku, dan memberi mereka semua dukungan yang dibutuhkan,'' kata wanita tersebut.

Kasus kehamilan langka ini disebut sebagai heteroparental superfecundation. Dr Tulio Jorge France mengatakan, hal ini bisa terjadi ketika dua sel telur yang dimiliki ibu dibuahi oleh pria yang berbeda. Dalam kandungan, bayi-bayi yang kini sudah berusia lebih dari setahun itu pun berbagi gen dari ibunya tapi mereka tumbuh di plasenta yang berbeda.

''Kehamilannya berjalan sangat lancar tanpa komplikasi. Anak-anaknya terlahir sehat dan tidak pernah punya masalah kesehatan. Ini kasus yang sangat langka. Hanya terjadi satu dari satu juta kelahiran. Aku tidak pernah membayangkan bisa melihat ini dalam hidupku kata Dr Tulio.

Menurut National Library of Medicine, itu terjadi ketika sel telur kedua yang dilepaskan selama siklus menstruasi yang sama juga dibuahi oleh sel sperma pria yang berbeda dalam hubungan seksual terpisah.***