SELATPANJANG, GORIAU.COM - Tenaga ahli dan dosen Stipar Bandung Hariadi Darmawan melihat ekosiwata di Kabupaten Kepulauan Meranti sangat menjanjikan. Hanya saja akses untuk mengunjungi Kabupaten baru ini menjadi kendala utama.

Demikian disampaikan Hariadi Darmawan ketika ditemui di Selatpanjang, Jumat (29/11/2013) siang. Menurut Hariadi, berdasarkan kajian, kalau pariwisata itu basisnya nusantara, akan lebih menitik beratkan pada aktivitas aktif dan belanja, selain itu juga ada makan dan minum yang khas suatu daerah tersebut. Namun, menurutnya pula, kalau untuk pariwisata mancanegara, itu lebih menitik beratkan ke Eko (lingkungan).

"Di sini (Kepulauan Meranti, red) kita akan mencoba ekowisata. Peluang paket wisata itu sangat tinggi di sini," kata Hariadi kepada wartawan.

Dikatakannya pula, sebelum menjual pariwisata yang ada di Kepulauan Meranti ini terlebih dahulu harus siap. Ia melihat akses ke beberapa tempat wisata itu masih menjadi kendala utama.

"Seperti akses ke Tasik Air Putih, itu masih susah," katanya pula.

Selain itu Hariadi melihat, untuk mencapai Ibukota Kepulauan Meranti (Selatpanjang) juga tidak sebentar. Dicontohkannya, jika orang ingin berkunjung dari Jakarta, maka harus berhenti di Batam atau Pekanbaru. Jika dari batam dibutuhkan waktu beberapa jam, untuk itu harus dibuat 'fun trip'. Sementara kalau dari Pekanbaru harus bebebrapa kali ganti transportasi.

"Dari Batam ke Selatpanjang membutuhkan beberapa jam perjalanan, bagi turis itu sangat lama, untuk itu mereka harus disuguh dulu sama wisata yang menarik di Pulau Rangsang sebelum ke sini. Kita harus minta masukan dari turis pola perjalanan apa yang mereka inginkan agar mereka bisa membawa turis yang lain karena perjalanan bisa menyenangkan," kata Hariadi.

Sementara itu, untuk Tasik Nambus, Hariadi mengaku mereka telah merekomkan skenario selama 4 tahun pengerjaan sebelum di 'jual' objek wisatanya, namun dinas menyanggupi selama 2 tahun pengerjaan.

"Kalau siap selama 2 tahun itu, tahun 3 kita berani untuk mengekspose itu sebagai kawasan wisata," tutupnya.(nti)