PEKANBARU - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau, Husaimi Hamidi menyesalkan deklarasi dukungan yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Dumai kepada pasangan Paisal SKM-Amris.

Pasangan yang mendeklarasikan diri untuk maju di Pilkada Dumai 2020 ini rencananya akan maju di Pilkada Dumai dengan perahu PPP dan Nasdem.

"Kami belum memutuskan dukungan kepada siapapun untuk di Pilkada Dumai, kami hanya memberi surat tugas. Surat tugas ini untuk dua orang yaitu Paisal SKM dan Hendri Sandra," kata Husaimi, Minggu kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (5/7/2020).

Keduanya ditugaskan oleh DPP PPP untuk mencari partai dan pasangan lain, supaya bisa membeli perahu guna berlayar di Pilwako Dumai 2020. Surat tugas ini fungsinya untuk memudahkan komunikasi, bukan malah deklarasi.

Adapun surat tugas ini diberi tenggat waktu sampai 17 Juli, nanti pada tanggal 17 Juli laporan keduanya akan diteruskan DPC ke DPW dan selanjutnya ke DPP untuk dilakukan finalisasi, siapa yang pantas diusung di Pilwako.

Kabar ini sendiri sudah sampai di tingkat DPP, sehingga PPP di Riau diminta untuk mengklarifikasi kabar yang beredar ini supaya tidak ada kekeliruan di tengah masyarakat.

"Saya barusan ditelpon sama DPP, ini kami dapat teguran DPP kenapa sampai harus deklarasi, deklarasi itu baru bisa dilakukan ketika sudah ada SK final, bukan surat tugas seperti sekarang," tambahnya.

Husaimi sendiri sebenarnya sudah menghubungi DPC PPP Dumai, namun DPC Dumai tetap bersikeras deklarasi yang mereka lakukan tidak menyalahi apapun.

"Mereka (DPC) bilang ini tak salah, berarti mereka tak paham organisasi. Masa datang di kantor DPC undang partai lain, undang media, pakai izin polres dan lainnya. Untuk sanksinya akan kita diskusikan nanti," jelasnya.

Apa yang dilakukan DPC PPP Dumai, disebut Legislator asal Rohil ini, merupakan bentuk pembekingan kepada salah satu calon. Padahal, DPP PPP sendiri memberikan surat tugas kepada dua orang, bukan satu orang saja

"Kalau hanya untuk menbeking satu orang saja, jangan bukan pendaftaran, malu kita sama masyarakat, sama calon lain. Tak betul ini," tutupnya. ***