RENGAT - Tingginya curah hujan sejak sepekan terakhir di Provinsi Riau, menimbulkan dampak buruk pada warga yang berdomisili di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada didaerah itu. Seperti yang terjadi di Kabupaten Indragiri Hulu Riau. Kendati belum merendam rumah-rumah penduduk, namun ratusan hektar areal pertanian di daerah itu sudah terendam banjir.

Selain itu, banjir juga telah merendam beberapa ruas jalan penghubung antar desa. Akses jalan terputus dan hanya bisa ditempuh dengan menggunakan alat transportasi air.

"Benar, debit air sungai Indragiri sejak sepekan terakhir meningkat drastis. Akibatnya, sejumlah wilayah yang ada disepanjang DAS mulai terendam," kata Kepala KPBD Inhu, R Agus Widodo menjawab GoRiau.com, Senin (5/11/2018).

Dikatakan Widodo, dari 10 kecamatan yang berada di daerah aliran sungai, sebagian besar sudah mulai terendam. Namun sejauh ini, air masih merendam areal persawahan dan pertanian warga, termasuk sejumlah akses jalan.

Kecamatan yang mulai terendam banjir itu adalah, Kecamatan Batang Peranap, Peranap, Kelayang, Rakit Kulim, Sei Lala, Pasir Penyu, Lrik, Rengat Barat, Rengat, dan Kuala Cenaku, tutur Widodo.

Dengan demikian sebut Widodo, guna mengantisipasi dampak yang tidak diinginkan, KPBD Inhu telah menempatkan beberapa personil di setiap kecamatan yang terkena dampak banjir itu.

"Untuk memantau kondisi di lapangan, anggota dari KPBD Inhu telah kita siagakan di setiap titik yang terkena dampak banjir. Mereka terdiri dari beberapa kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari tiga orang", tuturnya.

Selain untuk membantu korban banjir bila dibutuhkan, personil tersebut juga bertugas melakukan pendataan secara umum. Dan data yang mereka peroleh di lapangan, akan dilaporkan secara berkala ke posko utama.

"Sejauh ini, dari laporan tersebut belum ada rumah penduduk yang terendam air, namun air sudah memasuki pekarangan rumah warga. Kecamatan terparah yang terendam banjir yaitu, Rakit Kulim, Sei Lala dan Pasir Penyu", terang Widodo.

"Hingga beberapa waktu kedepan, diperkirakan banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai Indragiri itu, akan terus meningkat. Dan dari pantauan di posko utama, hingga saat ini ketinggian air sudah mencapai 6,50 meter, dan ini sudah masuk pada siaga dua", paparnya.

Dengan demikian, pihaknya menghimbau kepada seluruh warga yang berdomisili di wilayah DAS, untuk selalu waapada. Sehingga dampak yang tidak diinginkan bisa dicegah sejak dini, singkatnya sembari menyebutkan bahwa banjir tersebut merupakan kiriman dari Kabupaten Keuangan Singingi dan Provinsi Sumbar. ***