PANGKALAN KERINCI - Program Desa Bebas Api (DBA) Asian Agri yang sudah dimuali sejak 2016 secara berkesinambungan terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan di lingkungan desa sekitar perkebunan.

Kali ini, dengan cara mengedukasi MPA (Masyarakat Peduli Api)  terkait pentingnya  metode pembukaan lahan tanpa harus membakar. 

“Kami menyadari bahwa masalah ekonomi merupakan permasalahan yang paling mendasar yang ada di suatu desa. Sehingga dalam upaya memanfaatkan lahannya mereka terpaksa melakukannya dengan cara yang paling murah, yakni melakukan pembukaan areal dengan cara membakar. Oleh karena itu, Program DBA Asian Agri berupaya memberikan edukasi kepada warga bahwa pembukaan lahan dengan melakukan pembakaran tidak tepat, karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan juga kerusakan lingkungan karena dapat menjadi pemicu terjadinya kebakaran lahan,” ujar Welly, Head Sustainability Operation & CSR Asian Agri.

Menurutnya masyarakat  dapat meminimalkan biaya pembukaan lahan dengan cara  bergotong-royong; dimana seluruh tahapan pembukaan lahan seperti pembersihan lahan (Imas manual), membuat lubang tanam, pemupukan awal dlsb dapat dilakukan secara bersama-sama.

“Setelah selesai melakukan pembukaan areal tanpa bakar, barulah perusahan memfasilitasi warga DBA binaan perusahaan untuk bisa mengelola areal yang sudah dibuka menjadi areal yang dapat memberikan alternative income; yakni dengan memberikan bantuan berupa bibit tanaman yang dapat memberikan nilai ekonomi,” imbuhnya saat penyerahan bantuan bibit tanaman  di Kantor Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau, 18 Juli 2019.

Adapun bantuan yang diberikan adalah 120 Pokok Durian Montong bagi anggota Masyarakat Peduli Api Desa Segati binaan perusahaan  yang selama ini sudah secara aktif melakukan upaya pencegahan kebakaran di desanya.

Selain itu, Group Manager PT. MUP (Mitra Unggul Pusaka), Herman Sembiring mengungkapkan, bahwa memanfaatkan lahan dengan melakukan  pembukaan lahan di Desa Segati ini adalah lahan percontohan.

“Memanfaatkan lahan yang kurang efektif menjadi lahan efektif dengan melakukan pembukaan lahan tanpa bakar yang kita lakukan hari ini adalah lahan percontohan, dimana areal yang dibuka untuk ditanami durian seluas 1 Ha. Melalui program pembukaan lahan tanpa bakar ini, kami berharap lahan masyarakat bisa lebih efektif dan nantinya dapat memberikan pemasukan terutama bagi anggota masyarakat DBA binaan perusahaan yang sudah bersusah payah dalam pencegahan kebakaran. Oleh karena itu program ini haruslah dijalankan dengan kesungguhan hati. Rawatlah tanaman yang sudah diberikan dengan baik agar memberikan hasil yang baik," ujar Herman Sembiring.

Sementara itu, Kades Segati, Syopian  berterimakasih atas bantuan program buka lahan tanpa bakar ini yang difasilitasi Asian Agri. "Kenapa memilih durian, karena durian merupakan salah satu tanaman buahan yang komersil dan cocok untuk dibudidayakan di Desa Segati," ucapnya.

Kades berharap, ini bisa berhasil menjadi kebun durian di Desa Segati. "Kami juga berharap ada pendampingan dari perusahaan sebagai tenaga ahli dalam budi daya durian ini terutama dalam sistem perawatannya," minta Kades.

Turut hadir dalam penyerahan bibit pohon Asian Agri Welly Pardede (Head Sustainability & CSR), Hafiz Hazalin Sinaga (Coord Fire), Eko Budi Cristiyanto (Coord CSR), Herman Sembiring (GM PT MUP), Dedi R Pardede (Manager PT MUP), Syopian (Kepala Desa Segati), Ronald Yamin (Masyarakat Peduli Api Desa Segati, Heru (Masyarakat Peduli Api desa Segati). (rls)