TEMBILAHAN- Alam seakan memberi restu pada pembukaan Musyawarah Daerah XI Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Riau (Musda XI BPD HIPMI Riau).

Panasnya kemarau yang melanda daerah Inhil tiba-tiba langit teduh dan hujan mengguyur deras sampai lapangan parkir Gedung Engku Kelana terendam air hujan. Pelaksanaan Pembukaan Musda yang semula diagendakan pukul 14:00 WIB sempat tertunda selama satu jam.

Tepat pukul 15:15 WIB Pembawa Acara memulai dengan lantunan syair yang medu khas Melayu Inhil.

Panitia Pelaksana yang diwakili Sekretarisnya, Said Ramli, langsung meminta para undangan untuk bersama-sama membaca surah Alfatihah sebagai untaian do’a untuk almarhum Suhadi, Ketua Panitia Pelaksana Pelaksana yang telah berpulang ke Rahmatullah pada tanggal 28 Juli 2017, di tengah persiapan Musda.

Said Ramli, mengenang almarhum Suhadi meninggal dunia sedang di sampingnya laptop masih menyala dengan materi persiapan Musda.

Dalam kesempatan itu Ketua Umum BPD HIPMI Riau, Ahmi Septari juga mendo’akan almarhum Ketua Panitia Pelaksana di awal sambutannya.

Ahmi menghimbau segenap kader HIPMI Riau untuk bisa menyatukan tujuan memupuk kesadaran putra-purtri Melayu Riau bangkit dari seluruh ketertinggalan ekonomi mayoritas masyarakat Riau. Sementara Riau adalah daerah terkaya dan penyumbang Migas terbesar di Indonesia.

Plt Ketua Umum BPP HIPMI, Yasser Palito dalam sambutannya sempat menyinggung ironisme kekayaan Riau dengan minimnya Pemuda Riau di kancah bisnis nasional. Yasser meminta seluruh pemuda Riau sadar bahwa potensi bumi melayu ini mestinya melahirkan pengusaha-pengusaha putra putri asli Melayu Riau. Yasser menginginkan agar seluruh pemuda pemudi Melayu Riau memanfaatkan HIPMI sebagai kampus pengkaderan pengusaha di Riau.

''Hal ini saya sampaikan karena tidak banyak konglomerat yang lahir di tanah melayu ini. Begitu juga Indonesia, sebagian besar yang menguasai kekayaan alam kita ini adalah bangsa luar,''ujar Yasser Palito.

Yasser menentang tiga tahun ke depan Ia ingin mendengar barisan nama-nama pengusaha nasional yang berasal dari kader HIPMI Riau.

Ada yang menarik dari prosesi pembukaan Musda XI HIPMI Riau ini dimana sebelum naik kepodium, Bupati Inhil, HM Wardan menanda tanganni dua buah MoU bersama HIPMI Riau.

Yang pertama, MoU pengelolaan pasar dan pusat wisata kuliner sekaligus pembangunan penunjang wisata pacu sampan leper di Pantai Sungai Luar, antara Pemkab Inhil dengan BPD HIPMI Riau, yang ditandatanganni juga oleh Ahmi Septari selaku Ketua Umum BPD HIPMI Riau.

Yang kedua, Penandatangannan MOU antara Pemerintah Indragiri Hilir dengan PT. Menara Persada Nusantara untuk pengadaan rumah murah bersubsidi yang ditandatanganni oleh Direktur Utama PT MPN, Budi Febriadi yang juga Sekretaris Umum HIPMI Riau.

Di awal sambutannya, Bupati Inhil, HM Wardan membenarkan apa yang dikatakan Plt Ketua Umum BPP HIPMI, Yasser Palito bahwa Riau adalah Provinsi terkaya tetapi ironismenya langka dicari nama pengusaha nasional putra Melayu Riau.

''Saya mengajak pada pelaku usaha muda yang tergabung di HIPMI agar turut terlibat dalam pengembangan usaha sekaligus mendukung bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat. Inhil masih kurang melahirkan pengusaha pengusaha yang potensial. Saat ini, pemerintah kabupaten sudah menyiapkan lahan untuk dijadikan pasar rakyat,  pasar kuliner, Kita ingin ada tangan-tangan pengusaha muda ini yang bisa mendukung pada pengembangan petensi itu. semoga ini tidak menjadi kesepahaman belaka. Selamat bermusda, semoga ke depan HIPMI dapat memberikan karakter baru buat pelaku-pelaku usaha yang ada di Inhil,'' ungkap Wardan.

Bupati Inhil membuka secara resmi musda XI BPD HIPMI Riau tepat di pukul 16:30 WIB.

Para undangan yang hadir terdiri dari utusan Pemerintah Daerah Se-Provinsi Riaudiantaranya Wakil Bupati Indragiri Hulu, Asisten I Pemda Pelalawan, Kepala Dinas Perdagangan Kota Pekanbaru dan perwakilan Pemerintah Daerah lainnya.

Musreza menyampaikan pada pagi Jum’at, Gubernur Provinsi Riau melalui Protokolernya, Ibu Dewi mengatakan akan membuka acara Musda XI HIPMI Riau, bahkan dari HIPMI Sudah diminta datang kekantor Gubernur untuk membantu menyiapkan konsep sambutan Gubernur Riau, H. Arsya Juliandi Rahman. Namun pada pagi Sabtu panitia dikonfirmasi oleh protokoler bahwa Gubernur mengatakan Musda dibuka oleh Bupati Indaragiri Hilir saja.

Menurut Musreza lagi, sebelumnya protokoler berjanji jika tidak Gubernur maka Sekda Provinsi Riau akan hadir membuka acara.

Musda berakhir pada pukul 22:00 WIB dengan terpilihnya Budi Febriadi sebagai Ketua Umum/Formatur. Musda XI BPD HIPMI Riau ini dihadiri oleh 9 BPC (Badan Pengurus Cabang) dan tiga Care Taker BPC.

Ketua Umum terpilih, Budi Febriadi dalam sambutannya tidak henti-hentinya mendapatkan tepuk tangan dan sorakan semangat para peserta Musda. Orator muda Riau ini dalam sambutannya mengatakan bahwa banyak pihak yang meragukan dirinya mampu memimpin HIPMI Riau.

''Banyak orang yang merendahkan saya dengan bertannya, saya anak siapa? Hal ini jelas mengandung arti bahwa mereka yang bertannya itu sangat membanggakan orang tua mereka. Di forum ini saya jawab bahwa saya adalah seorang putra yatim piatu dari Desa Batang Tumu, Kecamatan Mandah Inhil, anak dari seorang petani biasa,'' tegas Budi.

Lanjut Budi bukan tidak ada cercaan dan hinaan bahkan juga ancaman yang ditujukan kepadanya.

''Takutkah saya? Tidak! Kwatirkah saya? Tidak! Bahkan meresahkan hati sayapun tidak! Karena takut saya sudah habis. Takut memikirkan ketiadaan kesempatan peran putra putri Melayu Riau! Karena Kwatir saya sudah habis atas kekwatiran dari ketiadaan kesempatan putra-putri Melayu Riau! Bahkan keresahan saya menimbulkan rasa perlawanan dan saya ingin Anda semua yang masih menyadari bahwa Anda adalah tuan di negeri sendiri. Anda harus mengumpulkan keresahan Anda bersama keresahan saya untuk menjadi bara tak terpadampan! Untuk menjadi api semangat yang membara, yang cahayanya akan menyinari seluruh jiwa-jiwa putra putri Melayu Riau,'' seru Budi dengan berapi-api.

Budi yang juga dikenal sebagai Jendral Bahlil, Ketua Umum BPP HIPMI Riau, menyatakan bahwa setiap jengkal tanah dan air yang terbentang dari bumi Kuantan Singingi hingga Samudra Dumai, yang terbentang dari Rokan Hulu hingga Kuala Indragiri Hilir terkandung tetesan darah para suhada pejuang Bumi Melayu Riau.

Budi berjanji dan meminta seluruh kader HIPMI Riau untuk terus mengingatkan janjinya ini. Bahwa dirinya akan memimpin perlawanan dari seluruh sistem yang tidak sedikitpun memberi peran anak Riau dalam seluruh kesempatan. 

Hingga acara penutupan yang juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Inhil, Syahruddin berakhir, gema Takbir dan rasa haru biru tak henti di Aula Engku Kelana. Ahmi dan seluruh Ketua Umum BPC terlihat menetes air mata. Hujan rintik kembali menyapa, alam seakan memberi tanda restu bangkitnya harapan baru perlawanan anak negerinya.(rls)