PEKANBARU - Universitas Islam Riau melaksanakan Focus Group Discussion membahas penyusunan nilai-nilai utama Universitas Islam Riau 20 tahun kedepan. FGD ini dihadiri oleh pejabat selingkungan UIR, civitas akademika dan diselenggarakan secara hybrid.

FGD yang ditaja oleh Tim penyusun Rancangan Induk Pengembangan (RIP) dan Rencana Strategis (Renstra) UIR yang diketuai Prof Dr H Thamrin S SH M Hum ini menawarkan konsep IJAB yang dipaparkan oleh Direktur Direktorat Dakwah Islam Kampus (DDIK), Dr Anton Afrizal Chandra SAg MSi.

FGD ini dibuka langsung oleh Rektor UIR Prof Dr H Syafrinaldi SH MCL yang sekaligus bertindak sebagai salah satu narasumber pembanding.

"Hasil dari brainstorming yang telah dibicarakan sebelumnya dengan tim penyusun diharapkan agar nilai-nilai utama keislaman harus menjadi unsur yang penting dan harus ditetapkan, yang mana nilai-nilai yang dirumuskan ini menjadi rujukan sehingga kepada pengajar, yang bekerja atau pun khalayak di UIR dan sekitarnya bisa paham dan dapat mengaplilasikan nilai-nilai ini," sambut Rektor.

Jalannya diskusi perumusan nilai-nilai utama ini dipandu oleh moderator Dr H Rahyunir Rauf MSi. Dalam paparannya, Direktur DDIK UIR menyampaikan tiga poin nilai-nilai utama yang dirumuskan. Pada hakikatnya mengandung prinsip-prinsip hidup dan ajaran tentang bagaimana sebenarnya manusia itu melaksanakan dan menjalankan kehidupannya di dunia yang bersumber dari Al-quran dan As-sunnah. Tiga poin tersebut adalah Keikhlasan, Kejujuran - Amanah serta Kebaikan.

IJAB adalah tawaran nilai-nilai utama Universitas Islam Riau kepada Indonesia dan menjadi penegasan positioning UIR sebagai Universitas Islam Berkelas Dunia Berbasis Iman dan Takwa sesuai Visi UIR tahun 2041.

Abstraksi IJAB sebagai nilai baru, akan dengan segera disosialisasikan kepada seluruh elemen UIR dan menjadi semangat baru UIR yang segera menjadi nilai utama keislaman seluruh civitas akademika UIR dan terus bergerak menuju Indonesia yang akan dibawa oleh delegasi UIR pada forum-forum berskala nasional maupun internasional.

Dalam kesempatan yang sama Dr Anton selaku pemapar makalah hasil diskusi juga menjelaskan secara terperinci mengenai nilai yang dapat diadaptasi dari ketiga point yang telah dirumuskan.

"Contohnya dalam keikhlasan diharapkan para civitas akademika, dosen dan tenaga kependidikan dapat mesti ikhlas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Dosen ikhlas dalam mengajar, mahasiswa ikhlas belajar, serta pegawai ikhlas dalam melayani," jelasnya.

Poin kedua adalah kejujuran dan amanah iyalah dosen, mahasiswa dan pegawawai di lingkungan UIR agar selalu ingat untuk senantiasa berlaku jujur dan amanah selain sebagai salah satu bentuk ketaqwaan kepada Allah.

"Dan yang terakhir adalah kebaikan yaitu nilai kebaikan yang diharapkan dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam hubungan dalam masyarakat khususnya masyarakat kampus, maka dari ketiga point tadi dapat kita singkat dengan IJAB (Ikhlas, Jujur, Amanah, dan Baik)," paparan Dr Anton.

Disamping pemaparan, FGD ini juga menghadirkan pembicara pembanding yaitu Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau Dr Nurman Sos MSi, Ketua Dewan Pembina YLPI Riau Drs H Mukni, Serta Ketua Dua Bidang Dakwah YLPI Riau H Rustam Effendi MA MSi yang turut memberikan kritik dan saran serta pendapat dalam perumusan ini nilai-nilai keislaman Universitas Islam Riau. ***