TELUKKUANTAN - Para pencari kerja, terutama putra daerah yang mengidamkan menjadi seorang abdi negara harus berhati-hati dalam menerima informasi tentang penerimaan dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018.

Jika tidak, maka anda akan menjadi korban berita bohong atau hoax. Seperti hari ini, Senin (15/1/2018), beredar surat secara berantai yang mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Surat tersebut  berisi laporan penetapan e-formasi tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak pengangkatan CPNS tahun 2016-2019. Mendapat informasi tersebut, tak sedikit masyarakat Kuansing yang girang, karena ada peluang pekerjaan.

Bagimana tidak, pada surat yang ditandatangani Asman Abrur tersebut, usulan Kuansing 150 orang dan itu dikabulkan oleh Kemenpan RB.

Lantas, bagaimana dengan keaslian surat tersebut? Menurut Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Ramli menegaskan surat tersebut palsu.

"Itu palsu. Saat ini masih proses penyusunan e-formasi dan penyelesaian Anjab dan ABK yang dikerjakan oleh Bagian Ortal Setda Kuansing," tegas Ramli melalui Kabid Administrasi Kepegawain BKPP Kuansing, Iwan Susandra kepada GoRiau.com, Senin (15/1/2018) di Telukkuantan.

Iwan mengingatkan agar masyarakat selektif dalam menerima informasi. Jika mendapat sebuah informasi, harus dicari kebenarannya. "Sehingga tak ikut menyebarkan berita bohong."

"Masyarakat harus lihat siapa yang menyajikan informasi tersebut. Kalau sumbernya kredibel, silahkan dicerna. Nanti, yang rugi diri sendiri," pungkas Iwan.***