PEKANBARU - Berawal dari kabar seorang petani kelapa yang tanamannya  diserang belasan gajah di Desa Maharani Palas, Pekanbaru, Riau pada Sabtu malam (16/2/2019) lalu, BBKSDA langsung menurunkan tim.

''Kami sudah terima laporan dan mengirim tim kelapangan,'' sebut Humas BBKSDA Riau Dian Indriati kepada GoRiau Selasa (19/2/2019).

Dijelaskan, Minggu (17/2/2019) M Nababan menerima laporan dari penjaga kebunnya, Nono bahwa tanaman di kebunnya habis dimakan gajah.

Sekitar pukul 9.00 WIB, M Nababan kemudian mendatangi kebun. Dilokasi, tampak puluhan batang kelapa hibryda telah tumbang, tergeletak di tanah.

''Setelah saya cek, isi kebun saya, kepala hibryda telah habis dimakan,'' ungkap M Nababan.

Lanjut M Nababan, meski terpantau oleh Nono, malam  itu ia tidak berani keluar pondok tempatnya menjaga kebun. ''Malam itu, saat kawanan gajah datang, Nono tidak berani keluar, hanya melihat dari kejauhan,'' terang M Nababan.

Dari penjelasan Nono jumlah kawanan gajah itu sekitar 13 ekor. Selanjutnya, setelah kenyang, kawanan itu langsung pergi.

Seingat M Nababan, kedatangan kawanan gajah itu di kebunnya, sudah datang tiga kali. Waktunya terhitung, pada tahun 2017 dan tahun 2018 serta terakhir pada Senin (18/2/2019) tengah malam.

''Seingat saya, kawanan gajah itu sudah tiga kali mendatangi kebun saya. Kalau di kebun sebelah, tahun 2018 ini, datang lima kali,'' sebut M Nababan

Nababan menyebutkan kedatangan pertama kalinya terjadi pada 31 juli 2017 gajah liar merusak sekitar 90 batang sawitnya, kemudian pada 10 Agustus 2018 ada 40 batang kelapa yang besar dirusak.

''Dari lokasi, tanaman yang dimakan kawanan gajah itu ada pisang, dan kelapa serta tanaman lainnya,'' ungkap Nababan.

Kedepannya, M Nababan berharap, agar pihak terkait dapat membantu. Meski, ia sadar bahwa lahannya terletak di perlintasan gajah.

''Harapan saya, semoga pihak terkait dapat membantu. Agar memindahkan kawanan gajah tersebut. Kalau tidak, bisa tak makan saya dan keluarga,'' pungkasnya.

Secara terpisah, pawang gajah PLG Riau, Widodo Selasa (19/2/2109) sore mengatakan, saat ini timnya masih melakukan penghalauan gajah agar tidak menggangu perkebunan masyarakat dan dari pantauan ada 11 gajah yang terlihat hingga saat ini.

"Saat ini kami masih berada di lokasi ,untuk sementara kita masih melakukan penghalauan dengan cara manual nanti apabila dibutuhkan kita akan gunakan alat dan mercun untuk menghalau gajah,'' terang Widodo. ***