PEKANBARU - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor PBB tahun 2018 yang ditargetkan sebesar Rp190 miliar ternyata jauh dari kata tercapai. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, Kamis, (10/1/2019), mengatakan hanya Rp66,4 miliar yang berhasil masuk PAD.

Menurutnya, rendahnya penerimaan dari sektor PBB ini dikarenakan oleh 3 faktor, seperti masalah teknis, dan oknum yang memang tidak mau melunasi wajib pajaknya.

"Bisa saja Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB tidak sampai kepada wajib pajak (WP), mungkin karena petugas tidak menemukan alamat WP. Kemufian masih ada masyarakat yang beranggapan membayar pajak itu sudah, padahal sudah bisa via Indomaret dan Alfamart," ungkapnya.

" Kemudian kita juga masih menemukan ada WP yang memang tidak mau bayar pajak, sekitar 15-20 persen," jelasnya.

Sementara itu, untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Zulhelmi mengatakan Bapenda akan menitipkan SPPT PBB kepada camat setempat, pada kegiatan pekan pungutan pajak tanggal 30 Januari mendatang, sehingga dapat dipastikan SPPT tersebut sampai kepada WP.

"Kalau tahun ini kita berencana melibatkan pihak camat sampai lurah, supaya membantu kita. Sehingga PAD kita lebih optimal dari PBB," ujarnya. ***