PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto mengaku heran dengan banyaknya kecelakaan di Jalan Tol Pekanbaru - Dumai (Permai) yang melibatkan mobil truk.

"Kenapa bisa selalu kejadian itu mobil pribadi menabrak truk? Kita minta ada evaluasi khusus terhadap kejadian ini. Kecelakaan itu kan ada dua, ada tunggal, dan ada lawan. Kalau tunggal paling hanya 1 dan 2, saya ingat betul yang tunggal itu ada Pajero menabrak pembatas jalan, tapi kalau yang menabrak truk itu sudah banyak," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra ini, Kamis (14/1/2021).

Untuk itu, Hardianto menghimbau regulator, terutama Hutama Karya Indonesia (HKI) untuk bisa melakukan evaluasi khusus, dan tidak menganggap banyaknya kecelakaan ini sebagai proses alamiah.

Disinggung mengenai aturan batasan kecepatan yang sudah ditetapkan, Hardianto mengaku tidak melihat dari sisi kecepatan, karena selagi mobil mampu melaju kencang dan sopir bisa mengendalikan stir, dia yakin kecepatan tidak menjadi masalah.

"Jadi, mohon maaf saya sampaikan, kalau ada yang kencang-kencang sampai kecepatan 120 km/jam, itu tidak masalah selagi dia bisa mengendalikan stir. Kecuali kalau kondisi jalan sedang ramai," tambahnya.

Tapi dari fakta yang ada sekarang, Hardianto menilai faktor truk yang masuk ke Jalan Tol juga harus dilihat juga. Bisa saja ada sopir truk yang mengantuk atau belum biasa membawa truk di Jalan Tol, jadi jangan hanya melihat dari sisi mobil pribadi saja.

"Jangan selalu menyalahkan kendaraan kecil, evaluasi (terhadap truk) yang harus dilakukan. Belum lagi kita bicara truk yang overload. Ini menyangkut nyawa, sudahlah korban banyak akibat Covid, jangan kecelakaan di tol ikut menyumbang angka kematian di Riau," tutupnya. ***