SELATPANJANG - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Gayung Kiri, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau akhirnya padam setelah diguyur hujan, namun sebelumnya petugas juga sempat berjibaku melakukan pemadaman.

Kebakaran lahan yang terjadi pada Minggu (5/7/2020) lalu merupakan vegetasi semak belukar di Pulau Rangsang itu sudah merambat hingga ke bibir pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Petugas yang terdiri dari BPBD Kepulauan Meranti, pihak kepolisian Polsek Rangsang, Babinsa dan pihak perusahaan PT SRL yang terus berjibaku dan berhasil memadamkan api dua hari kemudian.

GoRiau Petugas saat melakukan pemadam
Petugas saat melakukan pemadaman.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH melalui Kapolsek Rangsang, Iptu Djoni Rekmamora mengatakan cuaca panas disertai angin kencang menjadi kendala bagi regu pemadam di lapangan, dimana api dapat berubah arah setiap saat. Meski demikian, kondisi api saat ini dapat dikendalikan disertai dengan bantuan turunnya hujan.

"Api sudah padam dan kondisi saat ini sudah aman terkendali dan asap pun sudah tidak ada lagi. Saat ini sedang dilakukan pendinginan ditambah turunnya hujan tadi pagi," kata Djoni, Senin (7/7/2020).

Dijelaskan, kebakaran yang menghanguskan sebagian lahan milik masyarakat ini belum diketahui penyebabnya. Saat ini, pihaknya juga masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah pihak.

"Untuk penyebab terjadinya kebakaran masih dalam lidik dan luasnya pun sedang dihitung," jelasnya.

Sementara itu Humas PT SRL, Ragil F Samosir mengatakan api terdeteksi pada Minggu (5/7/2020) sekira pukul 17:00 Wib lalu timnya langsung melakukan pemadaman yang dibantu personil lainnya.

"Menurut info dari tim kita di lapangan, api terdeteksi pada tanggal 5 Juli sekira pukul 17:00 WIB dan langsung dilakukan proses pemadaman. Titik api berada di luar konsesi dan masuk kedalam wilayah Desa Gayung Kiri. Alhamdulillah pagi tadi status api sudah out, padam total karena diguyur hujan," kata Ragil.

GoRiau Petugas berjibaku padamkan api
Petugas berjibaku padamkan api
Dikatakan, selain dilakukan melalui jalur darat, pemadaman juga dilakukan melalui udara menggunakan helikopter.

"Selain itu kita juga bantu melalui water boombing pada tanggal 6 Juli dengan 20 kali sortie. Kita main pada jam 10-11 siang. Setelah itu dipantau dulu hasil siramannya kemudian di lanjut pukul 13:30 - 14:30 Wib," pungkasnya. ***